Kuala Lumpur (ANTARA) - Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) membenarkan adanya sebuah helikopter yang kehilangan kontak dengan Pusat Kontrol Lalu Lintas Udara Kuala Lumpur (KLATCC) pada Minggu, (11/9/2022) pukul 12.16 waktu setempat, di Bidor, Perak.
Pejabat tertinggi CAAM Kapten Chester Voo dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan helikopter tersebut berjenis Eurocopter EC120B dengan tanda registrasi N409HH yang dioperasikan oleh Heli Outpost Sdn Bhd.
Helikopter dengan seorang pilot itu lepas landas dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Subang, Selangor, pukul 11.37 untuk penerbangan pribadi dan dijadwalkan mendarat pukul 12.37 di Bandara Sultan Azlan Shah Airport, Ipoh, Perak.
Sistem radar di KLATCC telah mencatat penurunan tajam ketinggian helikopter dan petugas kontrol lalu lintas udara yang bertugas mencoba melakukan kontak dengan pilot, tetapi tidak ada balasan.
Tinjauan dari pembacaan radar menunjukkan kehilangan ketinggian yang besar kurang dari satu menit.
Pusat Koordinasi Penyelamatan Penerbangan Kuala Lumpur (KLARCC) di KLATCC segera diaktifkan untuk menentukan lokasi helikopter yang mengalami hilang kontak tersebut.
Angkatan Udara Kerajaan Malaysia dan Polisi Kerajaan Malaysia sedang mencari keberadaan helikopter itu di lokasi terakhir yang diketahui untuk melakukan upaya penyelamatan.
Bidor, Perak, berjarak sekitar 138 kilometer barat laut dari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur.
Baca juga: Helikopter PBB di Kongo jatuh, delapan orang tewas
Baca juga: Polisi: Masalah teknis penyebab helikopter jatuh di Tangerang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Helikopter hilang kontak di Perak, radar catat penurunan ketinggian