Bogor (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) teknologi rantai pasok perikanan "Fishlog" memiliki visi menjadi seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) Perikanan, kata CEO and Co-Founder FishLog, Bayu Mukti Anggara.
"Visi FishLog menjadi Bulog Perikanan juga digaungkan, di mana akan ada masa saat FishLog berperan dalam kestabilan harga, stok dan kualitas produk perikanan di Nusantara, distribusi logistik perikanan yang merata hingga sistem penamaan SKU (Stock Keeping Unit) yang terstandarisasi secara nasional hingga internasional," katanya dalam taklimat media yang dikirimkan kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/10).
Ia menjelaskan FishLog adalah perusahaan rintisan teknologi berfokus pada digitalisasi rantai pasok perikanan, yang menjadi solusi bagi permasalahan "cold storage" dan logistik hulu ke hilir dari para pelaku perikanan.
FishLog fokus pada Integrated Supply Chain in Seafood Industry 4.0 dan digitalisasi ekosistem FishLog.
Ekosistem FishLog, kata dia, berperan sebagai "enabler" -- pembuka jalan dan penyedia kesempatan sehingga pemangku kepentingan lain bisa mendapatkan advantage/kesempatan berbisnis-- setiap pelaku usaha perikanan dari hulu ke hilir, mulai dari nelayan, supplier, pemilik gudang "cold storage", industri perikanan, pengiriman logistik hingga sampai ke tangan pembeli skala Business to Business (B2B), maupun pelaku pemindangan dengan kualitas produk yang terjaga dengan baik.
Pemindangan adalah suatu teknik pengolahan dan pengawetan dengan cara merebus/memasak ikan dalam suasana bergaram selama jangka waktu tertentu di dalam suatu wadah dan selanjutnya terjadi proses pengurangan kadar air sampai batas tertentu.
Ia menjelaskan FishLog saat ini menjadi "enabler" para pelaku perikanan untuk membentuk ekosistem digitalisasi rantai pasok yang berkelanjutan.
Baca juga: Presiden bilang mungkin sebentar lagi pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir
FishLog menciptakan transaksi yang tercatat seefektif mungkin serta menerapkan prinsip "secure and real-time payment".
Selain itu, FishLog juga mendigitalisasi sistem pergudangan/cold-storage untuk dapat membantu pemilik gudang dalam kemudahan pendataan stok dan manajemen secara efisien.
Melalui data maupun keuangan yang selalu tercatat dengan baik dan masuk ke dalam klasifikasi yang sesuai, maka konsep "sustainable" yang mendukung Tujuan SDGs tahun 2030 akan terwujud dengan baik.
FishLog, kata Bayu Mukti Anggara, memiliki empat nilai FishLog core value proposition, yakni: "enabling the ecosystem", "value chain integrator", "creating value by networked product", dan "become operating system of the industry".
Dikunjungi Presiden
Sementara itu Humas Fishlog, Alfinna Yebelanti menambahkan dalam ajang "BUMN Startup Day" 2022 pada Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, 26-28 September 2022, FishLog menjadi salah satu gerai terpilih yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden saat melihat gerai Fishlog didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
"FishLog berkontribusi dan memperkenalkan konsep startup sebagai 'enabler' dalam rantai pasok perikanan melalui BUMN Startup Day 2022 di ICE itu," katanya.
Pameran itu diikuti oleh sebanyak 150 startup di tahap "early & growth stage" yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, seperti FishLog, Mekari, Si Cepat, Flip, Ayoconnect, EraTani dan lainnya.
Selain menampilkan display produk di gerai masing-masing, acara itu juga mengadakan sesi "Business Matchmaking", "Investor Pitching" dan "Rapid Mentoring".
Melalui eksibishi "BUMN Start-Up Day" itu, kata dia, FishLog ingin memberitahukan bahwa startup ini memiliki program nyata yang mengajak masyarakat serta rencana jangka panjang berkelanjutan.
FishLog bergerak bersama seluruh pelaku perikanan di Indonesia untuk membangun kesiapan dan kemampuan pengelolaan sumber daya laut secara bijak serta memberikan dampak positif kepada seluruh pemangku kepentingan.
Melalui BUMN Startup Day 2022 itu diharapkan tercipta sinergi dan kolaborasi yang erat dan saling menguntungkan antara startup Indonesia dengan perusahaan BUMN melalui dukungan "end-to-end", baik di sisi jaringan maupun peluang kemitraan di berbagai industri dan sektor untuk pertumbuhan startup, demikian Alfinna Yebelanti.