PLN Bangun Listrik di 1.206 desa

id PLN

PLN Bangun Listrik di 1.206 desa

PT PLN (Persero) Wilayah NTT

"Tahun 2017 ini akan mulai dibangun jaringan dan gardu listik ke desa-desa di NTT yang selama ini belum dialiri listrik," kata Machnizon Masri.

Kupang (Antara NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur segera membangun sebanyak 1.474 gardu listrik guna mendukung pembangunan lsitrik pedesaan untuk 1.206 desa yang menyebar di berbagai daerah di provinsi kepulauan itu.

"Tahun 2017 ini akan mulai dibangun jaringan dan gardu listik ke desa-desa di NTT yang selama ini belum dialiri listrik," kata Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Nusa Tenggara Machnizon Masri dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Senin.

Dia mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan target kepada pihak PLN untuk menyelesaikan pembangunan listrik di daerah setempat sampai tahun 2019.

Dari 3.270 desa yang menyebar di berbagai daerah provinsi selaksa pulau itu, terdapat 2.064 desa yang sudah dialiri listrik dan sebanyak 1.206 desa yang masyarakatnya belum menikmati listik PLN hingga saat ini.

Untuk itu, pada tahun 2017 mendatang, PLN mulai membangun infrastruktur jaringan tegangan menengah 2.392 kms (kolimeter sirkuit), jaringan tegangan rendah, dan gardu sebanyak 1.474 buah dengan total kapasitas 73 MVA (Kilo Volt Ampere).

"Kita berharap tahun 2019 semua desa sudah dilistriki, untuk itu harus ada sinergi bersama dengan masyarakat dan pemerintah daerah," katanya.

Untuk membangun sinergi itulah, pihak PLN pada beberapa waktu sebelumnya melakukan workshop di Kantor Gubernur NTT untuk penyusunan roadmap listrik pedesaan guna mensukseskan program "Indonesia Terang" bersama pemerintah daerah setempat.

Machnizon mengatakan, PLN membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah setempat untuk menyampaikan kondisi masing-masing daerahnya.

"Kita berharap masing-masing pemerintah daerah turut mendampingi serta melakukan pengawasan dalam membangun listrik pedesaan," katanya pula.

Bupati Rote Ndao Leonard Haning, yang juga menghadiri workshop itu, dalam keterangan tertulis yang diterima, mengatakan daerahnya antusias dan siap mendukung terwujudnya pembangunan listrik pedesaan.

Menurut dia, pemerintah daerah dari sekarang sudah melakukan pemetaan dan melakukan persiapan untuk mengantisipasi berbagai kendala yang mungkin dihadapi.

"Semoga semangat ini berkelanjutan dan setelah program ini terpenuhi kita bisa mengatakan, habis gelap terbitlah terang," demikian Leonard Haning.