Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA harus tetap menyampaikan kebenaran dan tidak ikut arus menjadi media click bait.

Hasto saat mengunjungi LKBN ANTARA Biro Jawa Timur, di Surabaya, Jumat, (11/11/2022) mengatakan ANTARA merupakan kantor berita resmi negara, sehingga selalu menjadi acuan sumber-sumber pemberitaan ke luar negeri dan sebaliknya.

"Kekuatan ANTARA adalah mewakili politik komunikasi negara, maka unsur kebenaran itu melekat di dalamnya. Jadi tidak perlu hal tersebut menjadi kekhawatiran," katanya.

Selain itu, Hasto mendukung ANTARA untuk tetap menjadi seperti ciri khasnya selama ini.

"ANTARA tetap harus kokoh terhadap politik pemberitaan seperti itu. Karena mewakili negara, maka pemberitaan harus mencerdaskan bangsa. Harus memajukan kesadaran umum, dan melindungi segenap bangsa," kata dia.

"Ini harus jadi jati diri tanpa harus gelisah media lain bisa membuat berita seenaknya, karena memang ini jadi suatu referensi. Tidak boleh suatu kesalahan dalam mengungkapkan fakta yang diberitakan," ujar Hasto.

Hal lain yang perlu diperkuat ANTARA, kata Hasto, adalah politik internasionalnya, baik dalam konteks berita resmi yang mewakili Indonesia atau lainnya.

"Tugas ANTARA seperti itu. ANTARA diferensiasinya harus kokoh. Istilahnya kitab suci pemberitaan dari ANTARA, jangan bergeser dengan click bait," ujarnya pula.

Kepala LKBN ANTARA Biro Jatim Rachmad Hidayat mengatakan ANTARA memiliki peran literasi dan pendidikan.

Dayat, sapaan akrabnya, mengatakan ANTARA akan membawa pemberitaan yang sejuk, apalagi saat tahun politik nantinya.

"Apalagi di Jatim ini besar dan isu nasionalnya juga banyak," kata dia.

Baca juga: PDIP panggil Ganjar Pranowo klarifikasi soal pencapresan

Baca juga: PDIP pertanyakan kapasitas Luhut Pandjaitan bicara soal penundaan Pemilu 2024




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen PDIP sebut LKBN ANTARA harus tetap menyampaikan kebenaran

Pewarta : Abdul Hakim
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024