Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan 1.674 orang warga terdampak bencana alam banjir yang melanda Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Ahad (25/12).
"Berdasarkan pendataan dilakukan BPBD bahwa warga yang terdampak bencana alam di Kabupaten Kupang mencapai 1.674 orang," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh ketika dihubungi di Kupang, Senin, (26/12/2022).
Elfrid V Saneh mengatakan hal itu terkait dampak bencana alam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Kupang setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu selama dua hari.
Menurut Elfrid V Saneh, 1.674 warga yang terdampak bencana alam banjir itu tersebar di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Desa Benu dan Kelurahan Takari Kecamatan Takari dan Desa Pariti Kecamatan Sulamu.
Ia menjelaskan rumah penduduk yang terendam banjir dalam peristiwa itu akibat meluapnya sejumlah sungai di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu mencapai 369 unit rumah.
Dia menambahkan dalam bencana alam itu terdapat tujuh unit rumah penduduk yang dinyatakan hilang setelah hanyut terbawah banjir dalam peristiwa itu.
"Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kupang itu mengakibatkan 25 kepala keluarga harus mengungsi setelah tujuh rumah mereka hanyut terbawah banjir," kata Elfrid V Saneh.
Ia menjelaskan bencana alam banjir selain merendam ratusan rumah penduduk juga merusak empat unit jembatan yang menghubungkan sejumlah wilayah di daerah itu.
Keempat jembatan yang rusak berat yaitu jembatan Bokong-Lelogama yang merupakan jembatan strategis menuju kawasan pegunungan Timau yang menjadi lokasi pembangunan Observatorium milik Lapan, jembatan yang menghubungkan jalan Oben-Bone Kecamatan Nakamese dan jembatan Siumolo Kecamatan Fatuleu Tengah.
"Keempat jembatan mengalami rusak berat itu sehingga tidak bisa lagi dilintasi kendaraan umum karena sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan," kata Elfrid V Saneh.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang telah menyalurkan bantuan tangap darurat untuk warga terdampak bencana di dua lokasi yang kondisinya berat yaitu di Paritit Kecamatan Sulamu dan Takari Kecamatan Takari.
Elfrid V Saneh juga mengatakan dalam membantu para korban bencana telah dibangun dapur umum di dua lokasi agar kebutuhan makan bagi para korban bencana tetap terpenuhi dengan baik.*
Baca juga: Jembatan Takari-Lelogama putus diterjang banjir
Baca juga: BPBD NTT minta kesiapsiagaan mitigasi siklon tropis
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 1.674 warga Kabupaten Kupang terdampak bencana banjir
"Berdasarkan pendataan dilakukan BPBD bahwa warga yang terdampak bencana alam di Kabupaten Kupang mencapai 1.674 orang," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh ketika dihubungi di Kupang, Senin, (26/12/2022).
Elfrid V Saneh mengatakan hal itu terkait dampak bencana alam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Kupang setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu selama dua hari.
Menurut Elfrid V Saneh, 1.674 warga yang terdampak bencana alam banjir itu tersebar di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Desa Benu dan Kelurahan Takari Kecamatan Takari dan Desa Pariti Kecamatan Sulamu.
Ia menjelaskan rumah penduduk yang terendam banjir dalam peristiwa itu akibat meluapnya sejumlah sungai di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu mencapai 369 unit rumah.
Dia menambahkan dalam bencana alam itu terdapat tujuh unit rumah penduduk yang dinyatakan hilang setelah hanyut terbawah banjir dalam peristiwa itu.
"Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kupang itu mengakibatkan 25 kepala keluarga harus mengungsi setelah tujuh rumah mereka hanyut terbawah banjir," kata Elfrid V Saneh.
Ia menjelaskan bencana alam banjir selain merendam ratusan rumah penduduk juga merusak empat unit jembatan yang menghubungkan sejumlah wilayah di daerah itu.
Keempat jembatan yang rusak berat yaitu jembatan Bokong-Lelogama yang merupakan jembatan strategis menuju kawasan pegunungan Timau yang menjadi lokasi pembangunan Observatorium milik Lapan, jembatan yang menghubungkan jalan Oben-Bone Kecamatan Nakamese dan jembatan Siumolo Kecamatan Fatuleu Tengah.
"Keempat jembatan mengalami rusak berat itu sehingga tidak bisa lagi dilintasi kendaraan umum karena sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan," kata Elfrid V Saneh.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang telah menyalurkan bantuan tangap darurat untuk warga terdampak bencana di dua lokasi yang kondisinya berat yaitu di Paritit Kecamatan Sulamu dan Takari Kecamatan Takari.
Elfrid V Saneh juga mengatakan dalam membantu para korban bencana telah dibangun dapur umum di dua lokasi agar kebutuhan makan bagi para korban bencana tetap terpenuhi dengan baik.*
Baca juga: Jembatan Takari-Lelogama putus diterjang banjir
Baca juga: BPBD NTT minta kesiapsiagaan mitigasi siklon tropis
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: 1.674 warga Kabupaten Kupang terdampak bencana banjir