Larantuka (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang dengan ketinggian 4-6 meter yang berpeluang melanda tiga wilayah laut di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada beberapa hari ke depan.
"Potensi gelombang 4-6 meter berpeluang melanda wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote, dan perairan selatan Kupang-Rote yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Senin, (2/1/2023)
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 3-5 Januari 2022.
Syaeful mengatakan potensi gelombang 4-6 meter merupakan kategori tinggi yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal pesiar, feri, maupun kapal nelayan.
Oleh sebab itu, kata dia, pihak operator kapal maupun para nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan saat hendak melintasi wilayah perairan laut tersebut.
Ia menyebutkan selain gelombang dengan kategori tinggi, sejumlah titik perairan lain di NTT juga berpeluang dilanda gelombang tinggi 2,5-4 meter, yaitu perairan utara Pulau Flores, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, dan perairan Kupang-Rote bagian utara.
Potensi gelombang tinggi, kata dia, juga berisiko terhadap pelayaran, terutama kapal feri dan kapal nelayan sehingga perlu diwaspadai.
Analisis kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan 2-7 Skala Beaufort.
Syaeful mengingatkan pihak operator kapal serta para nelayan agar terus mengikuti dan mencermati perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran.
Baca juga: BMKG: Waspadai peningkatan kecepatan angin di NTT
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi bencana hidrometeorologi dari Banten hingga NTT
"Potensi gelombang 4-6 meter berpeluang melanda wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote, dan perairan selatan Kupang-Rote yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Senin, (2/1/2023)
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 3-5 Januari 2022.
Syaeful mengatakan potensi gelombang 4-6 meter merupakan kategori tinggi yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal pesiar, feri, maupun kapal nelayan.
Oleh sebab itu, kata dia, pihak operator kapal maupun para nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan saat hendak melintasi wilayah perairan laut tersebut.
Ia menyebutkan selain gelombang dengan kategori tinggi, sejumlah titik perairan lain di NTT juga berpeluang dilanda gelombang tinggi 2,5-4 meter, yaitu perairan utara Pulau Flores, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, dan perairan Kupang-Rote bagian utara.
Potensi gelombang tinggi, kata dia, juga berisiko terhadap pelayaran, terutama kapal feri dan kapal nelayan sehingga perlu diwaspadai.
Analisis kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan 2-7 Skala Beaufort.
Syaeful mengingatkan pihak operator kapal serta para nelayan agar terus mengikuti dan mencermati perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran.
Baca juga: BMKG: Waspadai peningkatan kecepatan angin di NTT
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi bencana hidrometeorologi dari Banten hingga NTT