Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan empat unit jembatan penyeberangan di Kabupaten Kupang, Pulau Timor, mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda wilayah setempat.
"Ada empat unit jembatan yang rusak berat akibat banjir di Kabupaten Kupang sehingga menyebabkan akses transportasi terputus," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu, (7/1/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak bencana hidrometeorologi terhadap kerusakan fasilitas umum di daerah di NTT selama periode 24 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.
Ia menyebutkan selain empat unit jembatan, terdapat satu ruas jalan yang rusak serta 11 fasilitas umum lainnya juga rusak akibat banjir.
Ambrosius menjelaskan kerusakan jembatan tersebut sebelumnya sempat memutus jalur transportasi antarwilayah di kabupaten setempat, salah satunya jembatan di Desa Oelatimo yang merupakan jalur penghubung Sulamu-Kupang.
Namun,upaya tanggap darurat telah dilakukan berupa pembangunan jalur penyeberangan alternatif dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kepolisian.
Ia menjelaskan ada pula kerusakan jembatan seperti di jalur Takari-Lelogama telah diperbaiki pemerintah daerah sehingga sudah bisa dilintasi kembali.
Jembatan yang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki dalam waktu cepat maka selanjutnya akan ditangani pemerintah daerah.
Ambrosius mengingatkan warga di NTT agar terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat tetap siaga dan mengantisipasi dampak bencana yang menimbulkan kerusakan maupun mengancam keselamatan diri," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
Baca juga: Bupati: 13 kecamatan di Kabupaten Kupang waspada angin kencang
Baca juga: BPBD NTT catat 396 rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi
BPBD NTT: Empat unit jembatan rusak akibat banjir
"Ada empat unit jembatan yang rusak berat akibat banjir di Kabupaten Kupang sehingga menyebabkan akses transportasi terputus," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu, (7/1/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan dampak bencana hidrometeorologi terhadap kerusakan fasilitas umum di daerah di NTT selama periode 24 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.
Ia menyebutkan selain empat unit jembatan, terdapat satu ruas jalan yang rusak serta 11 fasilitas umum lainnya juga rusak akibat banjir.
Ambrosius menjelaskan kerusakan jembatan tersebut sebelumnya sempat memutus jalur transportasi antarwilayah di kabupaten setempat, salah satunya jembatan di Desa Oelatimo yang merupakan jalur penghubung Sulamu-Kupang.
Namun,upaya tanggap darurat telah dilakukan berupa pembangunan jalur penyeberangan alternatif dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kepolisian.
Ia menjelaskan ada pula kerusakan jembatan seperti di jalur Takari-Lelogama telah diperbaiki pemerintah daerah sehingga sudah bisa dilintasi kembali.
Jembatan yang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki dalam waktu cepat maka selanjutnya akan ditangani pemerintah daerah.
Ambrosius mengingatkan warga di NTT agar terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat tetap siaga dan mengantisipasi dampak bencana yang menimbulkan kerusakan maupun mengancam keselamatan diri," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
Baca juga: Bupati: 13 kecamatan di Kabupaten Kupang waspada angin kencang
Baca juga: BPBD NTT catat 396 rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi
BPBD NTT: Empat unit jembatan rusak akibat banjir