Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebih gencar melakukan verifikasi ulang terhadap rumah warga yang terdampak badai seroja agar 11.036 korban bencana yang ditetapkan BNPB menerima bantuan dana stimulan seroja.
"Apabila ada rumah yang belum diverifikasi agar segera dilakukan verifikasi sehingga para korban seroja yang sudah ditetapkan dalam SK BNPB bisa menerima dana bantuan seroja," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu, (15/1/2023).
Jerry Manafe mengatakan hal itu terkait pengaduan warga Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja namun belum menerima bantuan dana seroja.
Dia mengatakan BNPB telah menyalurkan dana bantuan stimulan seroja sebesar Rp229 miliar yang dialokasikan untuk 11.036 warga Kabupaten Kupang yang terdampak bencana alam seroja pada 4 April 2021 silam.
Menurut dia dana stimulan seroja merupakan dana kemanusiaan yang dialokasikan bagi warga yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja.
"Warga yang menjadi korban dalam bencana ini tentu tidak ingin mendapatkan dana seroja kalau bukan korban bencana seroja. Tidak ada yang ingin bencana alam seroja yang memporak porandakan belasan ribu rumah penduduk itu terjadi," kata Jerry Manafe.
Ia mengatakan sesuai waktu yang ditetapkan BNPB distribusi dana bantuan bencana alam seroja seharusnya sudah selesai pada 31 Desember 2022 lalu, namun apabila masih ada yang belum direalisasikan agar secepatnya dituntaskan.
"BPBD harus segera realisasikan dana bantuan seroja itu sesuai data yang ditetapkan BNPB. Bila ada yang belum diverifikasi agar segera diverifikasi agar penyaluran dana bisa selesai dan masyarakat bisa memanfaatkan dana itu untuk memperbaiki rumah yang rusak. Hak-hak warga yang menjadi korban seroja harus diberikan," kata Jerry Manafe.
Dia menjelaskan dana bantuan seroja yang dialokasikan BNPB agar disalurkan tepat sasaran yang benar-benar merupakan korban bencana alam seroja.
"Nama-nama korban jangan dimanipulasi. Warga yang bukan korban malah menerima bantuan dan yang menjadi korban bencana tidak menerima dana. Kami berharap hal seperti itu tidak boleh terjadi," tegasnya.
Baca juga: 80 persen dana bantuan bencana seroja di NTT telah didistribusikan
Baca juga: BPBD NTT minta Kabupaten/kota percepat penyaluran dana bencana seroja
"Apabila ada rumah yang belum diverifikasi agar segera dilakukan verifikasi sehingga para korban seroja yang sudah ditetapkan dalam SK BNPB bisa menerima dana bantuan seroja," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu, (15/1/2023).
Jerry Manafe mengatakan hal itu terkait pengaduan warga Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja namun belum menerima bantuan dana seroja.
Dia mengatakan BNPB telah menyalurkan dana bantuan stimulan seroja sebesar Rp229 miliar yang dialokasikan untuk 11.036 warga Kabupaten Kupang yang terdampak bencana alam seroja pada 4 April 2021 silam.
Menurut dia dana stimulan seroja merupakan dana kemanusiaan yang dialokasikan bagi warga yang terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja.
"Warga yang menjadi korban dalam bencana ini tentu tidak ingin mendapatkan dana seroja kalau bukan korban bencana seroja. Tidak ada yang ingin bencana alam seroja yang memporak porandakan belasan ribu rumah penduduk itu terjadi," kata Jerry Manafe.
Ia mengatakan sesuai waktu yang ditetapkan BNPB distribusi dana bantuan bencana alam seroja seharusnya sudah selesai pada 31 Desember 2022 lalu, namun apabila masih ada yang belum direalisasikan agar secepatnya dituntaskan.
"BPBD harus segera realisasikan dana bantuan seroja itu sesuai data yang ditetapkan BNPB. Bila ada yang belum diverifikasi agar segera diverifikasi agar penyaluran dana bisa selesai dan masyarakat bisa memanfaatkan dana itu untuk memperbaiki rumah yang rusak. Hak-hak warga yang menjadi korban seroja harus diberikan," kata Jerry Manafe.
Dia menjelaskan dana bantuan seroja yang dialokasikan BNPB agar disalurkan tepat sasaran yang benar-benar merupakan korban bencana alam seroja.
"Nama-nama korban jangan dimanipulasi. Warga yang bukan korban malah menerima bantuan dan yang menjadi korban bencana tidak menerima dana. Kami berharap hal seperti itu tidak boleh terjadi," tegasnya.
Baca juga: 80 persen dana bantuan bencana seroja di NTT telah didistribusikan
Baca juga: BPBD NTT minta Kabupaten/kota percepat penyaluran dana bencana seroja