Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah berharap pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdampak badai siklon tropis seroja pada 2021 segera mempercepat penyaluran bantuan dana stimulan seroja kepada warga terdampak bencana itu.

"Kami perlu mengingatkan kembali agar 16 kabupaten/kota yang menerima dana bantuan stimulan bencana seroja untuk mempercepat penyaluran dana bantuan stimulan seroja. Penyaluran dana harus sudah tuntas pada Desember 2022," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo kepada wartawan di Kupang, Selasa, (4/101/2022).

Ia mengatakan hal itu terkait percepatan penyaluran dana bantuan stimulan bencana alam badai siklon seroja di NTT yang mencapai Rp849 miliar untuk perbaikan 53.400 unit rumah yang rusak tersebar di 16 kabupaten/kota di NTT.

Dia mengatakan penyaluran dana stimulan Seroja itu harus dituntaskan pada masa tanggap darurat yang nantinya berakhir pada Desember 2022.

Dia mengatakan pemerintah kabupaten/kota yang terdampak bencana seroja pada April 2022 sudah berupaya untuk melakukan percepatan-percepatan penyaluran dana namun masih ditemukan kendala dalam dana operasional yang masih terbatas.

Ia berharap,dengan telah selesai dibahas pada perubahan anggaran 2022 setiap daerah yang terdampak bencana seroja memiliki alokasi anggaran operasional bagi petugas yang bekerja di lapangan.

"Kami berharap mereka harus bisa selesaikan penyaluran dana seroja ini dengan cepat. Tidak hanya sekadar percepatan penyerapan anggaran tetapi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan hunian tetap yang perlu mendapat perhatian karena hal itu merupakan kebutuhan dengan mendapatkan dana siap pakai yang digunakan pada masa darurat," tegasnya.

Ia mengatakan apabila pemerintah kabupaten/kota tidak secepatnya menyalurkan dana bantuan stimulan siap pakai tepat waktu maka dana itu tidak bisa lagi digunakan setelah masa darurat berlangsung.

"Pada Januari 2023 sudah masuk pada tahap pascabencana dan BPBD NTT telah memiliki dokumen pemulihan pascabencana," tegasnya.

Dia menjelaskan pemerintah kabupaten/kota telah memiliki petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana terkait peruntukan dana seroja sehingga bisa dilakukan secara baik.

Baca juga: Pemkab Kupang bangun 85 rumah bagi korban bencana Seroja

Ia mengatakan terhadap masyarakat yang rumahnya rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan apabila sudah membangun secara mandiri maka cukup membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak saja apabila mengalami kesulitan dalam mendapatkan bukti pembelian material bangunan untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat terjangan badai seroja.

Baca juga: Wagub NTT pastikan bantuan Seroja tetap disalurkan bagi warga

"Sepanjang sudah melalui proses verifikasi dan validasi merupakan korban bencana seroja tidak apa-apa, sehingga bisa cepat penyaluran dananya," kata Abrosius kodo.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024