Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, menghasilkan daya listrik mencapai sebesar 17,5 Mega Watt (MW).
"Pemanfaatan EBT sebagai sumber listrik di Pulau Flores mencapai 17,5 MW dengan tingkat bauran pada sistem kelistrikan Flores sebesar 25 persen," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores Andi Martha Siswahyudi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (1/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan realisasi pemanfaatan potensi EBT sebagai sumber listrik di Pulau Flores, NTT.
Andi menyebutkan jenis energi terbarukan yang telah dimanfaatkan antara lain panas bumi, air dan surya.
Ia mengatakan hasil pengembangan EBT di Pulau Flores sejauh ini, tidak hanya untuk menghasilkan listrik namun juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pembangkit.
Ia mencontohkan seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Ogi berkapasitas 100 kW di Kabupaten Ngada yang disertai dengan pembangunan saluran irigasi untuk pertanian.
Ia mengatakan pengoperasian pembangkit EBT, termasuk PLTMH Ogi, merupakan bagian dari mendukung program transformasi PLN, salah satunya adalah green.
"Oleh sebab itu, pemeliharaan pembangkit juga kami lakukan secara berkelanjutan agar sumber listrik dapat terus dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat," katanya.
Andi menambahkan, PLN berkomitmen mengelola pembangkit EBT untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan bauran EBT secara nasional menjadi 23 persen pada tahun 2025.
Ia berharap infrastruktur kelistrikan dari energi bersih yang sudah dibangun juga tetap dijaga bersama masyarakat agar pasokan listrik tetap handal untuk mendukung pembangunan di berbagai sektor.
Baca juga: PLN NTT siapkan listrik dari empat pembangkit dukung KTT ASEAN
Baca juga: PLN tambah pembangkit percepat pemulihan total listrik Sabu Raijua
"Pemanfaatan EBT sebagai sumber listrik di Pulau Flores mencapai 17,5 MW dengan tingkat bauran pada sistem kelistrikan Flores sebesar 25 persen," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores Andi Martha Siswahyudi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (1/2/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan realisasi pemanfaatan potensi EBT sebagai sumber listrik di Pulau Flores, NTT.
Andi menyebutkan jenis energi terbarukan yang telah dimanfaatkan antara lain panas bumi, air dan surya.
Ia mengatakan hasil pengembangan EBT di Pulau Flores sejauh ini, tidak hanya untuk menghasilkan listrik namun juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pembangkit.
Ia mencontohkan seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Ogi berkapasitas 100 kW di Kabupaten Ngada yang disertai dengan pembangunan saluran irigasi untuk pertanian.
Ia mengatakan pengoperasian pembangkit EBT, termasuk PLTMH Ogi, merupakan bagian dari mendukung program transformasi PLN, salah satunya adalah green.
"Oleh sebab itu, pemeliharaan pembangkit juga kami lakukan secara berkelanjutan agar sumber listrik dapat terus dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat," katanya.
Andi menambahkan, PLN berkomitmen mengelola pembangkit EBT untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan bauran EBT secara nasional menjadi 23 persen pada tahun 2025.
Ia berharap infrastruktur kelistrikan dari energi bersih yang sudah dibangun juga tetap dijaga bersama masyarakat agar pasokan listrik tetap handal untuk mendukung pembangunan di berbagai sektor.
Baca juga: PLN NTT siapkan listrik dari empat pembangkit dukung KTT ASEAN
Baca juga: PLN tambah pembangkit percepat pemulihan total listrik Sabu Raijua