Mbay, NTT (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggar Ki Barat, Nusa Tenggara Timur memperkuat koordinasi kebencanaan dengan pemangku kepentingan terkait dan masyarakat dalam situasi cuaca ekstrem bulan Februari 2023 lewat Posko Siaga Bencana.
"Posko siaga bencana BPBD ini buka 24 jam dan siap siaga menerima semua laporan bencana baik melalui telepon dan laporan langsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona ketika dihubungi dari Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, Selasa, (14/2/2023).
Posko siaga bencana merupakan salah satu langkah BPBD untuk mengantisipasi potensi kejadian bencana akibat cuaca buruk yang melanda Manggarai Barat.
Posko tersebut, katanya, dapat memudahkan pemerintah kabupaten untuk melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait upaya penanganan dan penanggulangan bencana.
Selain itu posko yang berlokasi di Kantor BPBD Manggarai Barat itu selalu terbuka 24 jam untuk menerima informasi dan laporan kejadian bencana yang ada.
Berdasarkan prakiraan curah hujan yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi NTT, wilayah Manggarai Barat berpotensi hujan dengan intensitas tinggi dan sifat hujan di atas normal.
Menyikapi peringatan BMKG tersebut, BPBD aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain untuk siap siaga dengan kejadian bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Ia juga mengatakan Tim BPBD tengah berada di lapangan untuk mengumpulkan data potensi dan kejadian bencana dalam rangka kajian cepat.
"Kita lihat apa yang paling mendesak berdasarkan laporan yang dibuat tim kaji cepat," ucapnya.
Selain membangun posko siaga bencana untuk mempermudah koordinasi, secara khusus BPBD mengimbau pengendara yang melakukan perjalanan melewati jalan Trans Flores untuk berhati-hati karena ruas jalan nasional itu rawan longsor.
Selain itu warga diminta untuk waspada pada jalan-jalan lain yang baru dibuka karena kontur tanah yang masih labil.
Pihaknya juga mengimbau warga untuk mengantisipasi banjir yang terjadi jika hujan berdurasi lama.
"Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai atau daerah tebing harus segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman kalau hujan berlangsung lama," demikian Oktavianus Andi Bona.
Baca juga: BMKG ingatkan tiga kecamatan di Mabar waspada bencana
Baca juga: Jalur utara Pulau Flores terputus akibat longsor
"Posko siaga bencana BPBD ini buka 24 jam dan siap siaga menerima semua laporan bencana baik melalui telepon dan laporan langsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona ketika dihubungi dari Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, Selasa, (14/2/2023).
Posko siaga bencana merupakan salah satu langkah BPBD untuk mengantisipasi potensi kejadian bencana akibat cuaca buruk yang melanda Manggarai Barat.
Posko tersebut, katanya, dapat memudahkan pemerintah kabupaten untuk melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait upaya penanganan dan penanggulangan bencana.
Selain itu posko yang berlokasi di Kantor BPBD Manggarai Barat itu selalu terbuka 24 jam untuk menerima informasi dan laporan kejadian bencana yang ada.
Berdasarkan prakiraan curah hujan yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi NTT, wilayah Manggarai Barat berpotensi hujan dengan intensitas tinggi dan sifat hujan di atas normal.
Menyikapi peringatan BMKG tersebut, BPBD aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain untuk siap siaga dengan kejadian bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Ia juga mengatakan Tim BPBD tengah berada di lapangan untuk mengumpulkan data potensi dan kejadian bencana dalam rangka kajian cepat.
"Kita lihat apa yang paling mendesak berdasarkan laporan yang dibuat tim kaji cepat," ucapnya.
Selain membangun posko siaga bencana untuk mempermudah koordinasi, secara khusus BPBD mengimbau pengendara yang melakukan perjalanan melewati jalan Trans Flores untuk berhati-hati karena ruas jalan nasional itu rawan longsor.
Selain itu warga diminta untuk waspada pada jalan-jalan lain yang baru dibuka karena kontur tanah yang masih labil.
Pihaknya juga mengimbau warga untuk mengantisipasi banjir yang terjadi jika hujan berdurasi lama.
"Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai atau daerah tebing harus segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman kalau hujan berlangsung lama," demikian Oktavianus Andi Bona.
Baca juga: BMKG ingatkan tiga kecamatan di Mabar waspada bencana
Baca juga: Jalur utara Pulau Flores terputus akibat longsor