Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor di puncak musim hujan.
"Beberapa wilayah di Manggarai Barat berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, sementara daerah lainnya umumnya berawan-hujan ringan dan pola ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer dan dinamika cuaca setempat yang terus berubah," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran dihubungi di Labuan Bajo, Senin malam.
Ia menambahkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Manggarai Barat dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir atau genangan di dataran rendah, tanah longsor di wilayah berbukit, serta angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon dan merusak bangunan ringan.
Maria juga menjelaskan pada periode tanggal 18-22 Februari 2025, wilayah Manggarai Barat tidak seluruhnya mengalami cuaca ekstrem dari adanya bibit siklon di selatan NTT. Secara umum hujan yang terjadi di wilayah ini berkisar pada intensitas ringan hingga sedang.
Dalam beberapa hari terakhir, cuaca di Manggarai Barat cenderung cerah berawan hingga berawan. Meskipun demikian, kata dia, masyarakat tetap perlu berhati-hati karena pada bulan Februari merupakan periode puncak musim hujan.
"Selain itu secara historis, pada bulan Desember hingga April sering terjadi pertumbuhan bibit Siklon Tropis di selatan NTT, yang dapat mempengaruhi pola cuaca di wilayah sekitarnya, termasuk Manggarai Barat," ungkapnya.
Berdasarkan siaran pers Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, terdapat daerah tekanan rendah di perairan sekitar Australia yang berpotensi berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis.
Pergerakan sistem tekanan rendah ini ke arah barat disebabkan oleh gaya Coriolis, yaitu efek rotasi bumi yang mempengaruhi arah pergerakan massa udara di atmosfer. Efek ini menyebabkan siklon di belahan bumi selatan cenderung bergerak ke barat dan kemudian ke arah selatan.
Posisi terbentuknya bibit siklon dan pergerakannya yang dipengaruhi oleh efek Coriolis tersebut menyebabkan wilayah Manggarai Barat Pada 18-22 Februari umumnya berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi.
Selain itu kondisi ini juga dapat mempengaruhi wilayah perairan dengan meningkatkan tinggi gelombang dari prakiraan sebelumnya.
Lebih lanjut ia juga mengimbau warga untuk selalu waspada dan jangan lengah, karena cuaca akhir-akhir ini cenderung bersahabat, namun perlu diingat bahwa daerah itu masih berada di periode musim hujan yang disertai fenomena La Nina lemah.
Ia juga meminta warga untuk memastikan saluran air tidak tersumbat dengan sampah atau sedimentasi, memangkas dahan pohon yang rapuh atau terlalu rimbun, dan disarankan untuk menghindari aktivitas di tempat terbuka saat terjadi petir, hujan deras, atau angin kencang.
"Pengguna transportasi laut dan udara juga disarankan untuk terus memantau informasi cuaca guna mengantisipasi potensi gangguan perjalanan," katanya