Kupang (ANTARA News NTT) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa menegaskan netralitas TNI dalam Pemilu 2019 adalah harga mati.
"Pastinya TNI tetap pada komitmennya untuk netral dalam Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada April mendatang," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (4/1), usai melaksanakan tradisi penerimaan anggota baru Korem 161/Wirasakti di aula Makorem.
Jenderal berbintang satu itu mengatakan netralitas TNI dalam sebuah pesta demokrasi, baik pilkada maupun pemilu presiden (Pilpres) sudah tidak bisa ditawar lagi.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua pihak untuk melaporkan kepada dirinya, jika mengetahui ada anggota TNI yang terprovokasi untuk melanggar netralitas.
Ia menegaskan netralitas TNI dalam menghadapi setiap pelaksanaan pemilu tidak perlu diragukan lagi, karena sudah menjadi harga mati bagi setiap prajurit TNI.
"Apapun itu, kegiatan-kegiatan yang mungkin saja mengarah kepada ketidaknetralan TNI tolong dikonfirmasi kepada saya," tuturnya.
Baca juga: Kapolda: dua pertiga pasukan amankan pemilu 2019
Teguh Muji yang pernah menjabat sebagai Wadanjen Kopassus itu juga menambahkan bahwa akan memberikan sanksi tegas kepada para prajuritnya, jika terbukti terlibat dalam agenda pelaksanaan Pemilu 2019.
Sementara itu terkait pengamanan jelang Pemilu 2019, ia mengatakan bahwa sampai saat ini kondisi keamanan di NTT masih sangat kondusif.
"Bahkan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 kondisi keamanan di provinsi berbasis kepulauan itu tetap aman-aman saja, tanpa ada gejolak apa pun," tegasnya.
Hal ini terjadi, kata dia, berkat bantuan dari masyarakat di NTT yang turut menjaga keamanan dan ketertiban di daerah ini secara bersama-sama dengan aparat keamanan.
Ketika ditanya tentang pengamanan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste jelang Pemilu 2019, Danrem Wirasakti menegaskan bahwa tidak ada peningkatan pengamanan di kawasan tapal batas.
"Prajurit TNI yang bertugas di tapal batas kedua negara, telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan penuh dengan tanggungjawab," demikian Danrem Wirasakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa.
Baca juga: DPT NTT untuk pemilu 2019 sebanyak 3.289.174 orang
Calon Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Syaiful Rahman (kanan) bersama istrinya saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (3/1). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).
"Pastinya TNI tetap pada komitmennya untuk netral dalam Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada April mendatang," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (4/1), usai melaksanakan tradisi penerimaan anggota baru Korem 161/Wirasakti di aula Makorem.
Jenderal berbintang satu itu mengatakan netralitas TNI dalam sebuah pesta demokrasi, baik pilkada maupun pemilu presiden (Pilpres) sudah tidak bisa ditawar lagi.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua pihak untuk melaporkan kepada dirinya, jika mengetahui ada anggota TNI yang terprovokasi untuk melanggar netralitas.
Ia menegaskan netralitas TNI dalam menghadapi setiap pelaksanaan pemilu tidak perlu diragukan lagi, karena sudah menjadi harga mati bagi setiap prajurit TNI.
"Apapun itu, kegiatan-kegiatan yang mungkin saja mengarah kepada ketidaknetralan TNI tolong dikonfirmasi kepada saya," tuturnya.
Baca juga: Kapolda: dua pertiga pasukan amankan pemilu 2019
Teguh Muji yang pernah menjabat sebagai Wadanjen Kopassus itu juga menambahkan bahwa akan memberikan sanksi tegas kepada para prajuritnya, jika terbukti terlibat dalam agenda pelaksanaan Pemilu 2019.
Sementara itu terkait pengamanan jelang Pemilu 2019, ia mengatakan bahwa sampai saat ini kondisi keamanan di NTT masih sangat kondusif.
"Bahkan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 kondisi keamanan di provinsi berbasis kepulauan itu tetap aman-aman saja, tanpa ada gejolak apa pun," tegasnya.
Hal ini terjadi, kata dia, berkat bantuan dari masyarakat di NTT yang turut menjaga keamanan dan ketertiban di daerah ini secara bersama-sama dengan aparat keamanan.
Ketika ditanya tentang pengamanan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste jelang Pemilu 2019, Danrem Wirasakti menegaskan bahwa tidak ada peningkatan pengamanan di kawasan tapal batas.
"Prajurit TNI yang bertugas di tapal batas kedua negara, telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan penuh dengan tanggungjawab," demikian Danrem Wirasakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa.
Baca juga: DPT NTT untuk pemilu 2019 sebanyak 3.289.174 orang