Maumere (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi memberikan apresiasi atas kerja kolaborasi dan sinergi pemerintah daerah dengan pihak swasta dalam penyediaan sarana air bersih dan toilet umum di RT Sepo, Dusun Nggoang, Desa Compang, Kecamatan Kuwus Barat.
"Water Project Sepo berupa pembangunan sarana air bersih dan toilet umum ini wujud kepedulian dan bentuk nyata sinergitas antara pemerintah dan swasta untuk mengurus rakyat," kata dia dalam keterangan yang diterima di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (3/3/2023).
Ia mengatakan pembangunan dan pemberdayaan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berkolaborasi dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyediakan sarana air bersih sehingga air bisa mengalir ke rumah-rumah warga.
Hal tersebut Bupati Edistasius sampaikan saat peresmian Water Project Sepo berupa pembangunan sarana air bersih dan toilet umum, Kamis.
Dia menjelaskan dampak ikutan dari pembangunan sarana itu masuknya air bersih ke rumah warga sehingga setiap keluarga harus mempunyai jamban sehat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengalokasikan anggaran 2023 untuk pembangunan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) untuk Desa Compang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi Desa berjumlah Rp420 juta.
Dana tersebut untuk membangun 60 unit MCK. Dari jumlah itu, RT Sepo mendapatkan fasilitas 37 unit MCK.
Bupati yang akrab disapa Bupati Edi Endi ini berharap, segala fasilitas harus dimanfaatkan dengan baik untuk pemenuhan kebutuhan warga.
Ia berpesan kepada warga Sepo agar menjaga kelestarian lingkungan dan mata air dengan menanam bambu.
"Karena selain fungsinya menghasilkan oksigen dan mengurangi emisi karbon, bambu juga mampu menyimpan air," katanya.
Country Directur GNI Setyo Warsono mengatakan GNI telah berkarya di Desa Compang sejak 2015.
Ada tiga bidang yang menjadi perhatian GNI di Desa Compang, yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
"Air minum ini akan melayani 60 kepala keluarga yang di dalamnya terdapat kurang lebih 260 jiwa," katanya.
Dia juga berharap, kerja sama dan sinergi pihak swasta dan pemerintah dapat terus terjalin sehingga bisa melahirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi angin kencang dan gelombang di perairan TN Komodo
Baca juga: BPOLBF perkuat Nagekeo sebagai kawasan strategis MICE di Pulau Flores
"Water Project Sepo berupa pembangunan sarana air bersih dan toilet umum ini wujud kepedulian dan bentuk nyata sinergitas antara pemerintah dan swasta untuk mengurus rakyat," kata dia dalam keterangan yang diterima di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (3/3/2023).
Ia mengatakan pembangunan dan pemberdayaan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berkolaborasi dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyediakan sarana air bersih sehingga air bisa mengalir ke rumah-rumah warga.
Hal tersebut Bupati Edistasius sampaikan saat peresmian Water Project Sepo berupa pembangunan sarana air bersih dan toilet umum, Kamis.
Dia menjelaskan dampak ikutan dari pembangunan sarana itu masuknya air bersih ke rumah warga sehingga setiap keluarga harus mempunyai jamban sehat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengalokasikan anggaran 2023 untuk pembangunan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) untuk Desa Compang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi Desa berjumlah Rp420 juta.
Dana tersebut untuk membangun 60 unit MCK. Dari jumlah itu, RT Sepo mendapatkan fasilitas 37 unit MCK.
Bupati yang akrab disapa Bupati Edi Endi ini berharap, segala fasilitas harus dimanfaatkan dengan baik untuk pemenuhan kebutuhan warga.
Ia berpesan kepada warga Sepo agar menjaga kelestarian lingkungan dan mata air dengan menanam bambu.
"Karena selain fungsinya menghasilkan oksigen dan mengurangi emisi karbon, bambu juga mampu menyimpan air," katanya.
Country Directur GNI Setyo Warsono mengatakan GNI telah berkarya di Desa Compang sejak 2015.
Ada tiga bidang yang menjadi perhatian GNI di Desa Compang, yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
"Air minum ini akan melayani 60 kepala keluarga yang di dalamnya terdapat kurang lebih 260 jiwa," katanya.
Dia juga berharap, kerja sama dan sinergi pihak swasta dan pemerintah dapat terus terjalin sehingga bisa melahirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi angin kencang dan gelombang di perairan TN Komodo
Baca juga: BPOLBF perkuat Nagekeo sebagai kawasan strategis MICE di Pulau Flores