Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Jepang di Indonesia anggota Jakarta Japan Club (JJC) selama 2022 telah menerima sekitar 5.000 hingga 5.200 peserta program magang untuk pencari kerja, dan sekitar 1.700 hingga 2.000 peserta internship atau program pelatihan kerja untuk golongan mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas.
Koordinator Komite Pertimbangan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) JJC, Akihisa Matsuda dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, (3/4/2023) mengatakan data tersebut dari hasil survei angket dan wawancara individu pihaknya dengan perusahaan anggota JJC mengenai kontribusi mereka terhadap pengembangan SDM di Indonesia dan tantangan yang mereka hadapi dalam upaya pengembangan SDM tersebut.
Dari survei diungkap pula bahwa di Indonesia, perusahaan Jepang tidak membatasi diri pada pengembangan SDM untuk karyawannya sendiri. Tetapi juga berkontribusi kepada seluruh pasar tenaga kerja Indonesia melalui inisiatif seperti penggunaan program pelatihan untuk pencari kerja (magang) dan internship untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas (SMA/SMK).
Pada program magang untuk pencari kerja, penerimaan pesertanya berkembang terutama di industri manufaktur. Dari sekitar 5.000 orang yang diterima oleh perusahaan Jepang secara keseluruhan, lebih dari 4.500 diterima oleh perusahaan manufaktur.
"Hasil penelitian ini merupakan pertama kalinya kami menyelidiki secara kuantitatif tentang kontribusi perusahaan Jepang terhadap pengembangan SDM di Indonesia," kata Akihisa Matsuda.
JJC juga telah membuat manual atau buku panduan pemagangan dan mengadakan sesi pengarahan bagi perusahaan untuk menggunakan sistem magang, dan akan terus mendukung upaya perusahaan Jepang dalam pengembangan SDM di Indonesia.
"Banyak pencari kerja berharap dengan mengikuti program magang di perusahaan Jepang, mereka akan memperoleh keterampilan yang diperlukan di pasar tenaga kerja,” ujar Matsuda.
JJC berharap laporan ini tidak hanya akan berkontribusi pada diseminasi best practice terkait pengembangan SDM diantara anggota JJC, tetapi juga menggerakkan pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang lebih baik dan membantu mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia.
Survei Komite Pertimbangan Pengembangan SDM JCC dilaksanakan pada November hingga Desember 2022 kepada perusahaan anggota JJC melalui angket dan wawancara. Angket dilakukan secara daring dan mendapat jawaban dari 166 perusahaan. Dari jawaban tersebut, 42 perusahaan diantaranya diwawancara secara terpisah oleh sekretariat (kantor JETRO Jakarta).
Pada tahun 2022, survei dilakukan dengan berfokus pada 3 hal, yaitu program pemagangan untuk pencari kerja, program internship bagi mahasiswa/siswa SMA/SMK dan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Baca juga: Chef Jepang ungkap kesulitan masak menu Indonesia
Baca juga: Artikel - Mengenal lebih dekat wasabi Jepang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perusahaan Jepang terima 5.200 peserta magang dan 2.000 siswa di 2022
Koordinator Komite Pertimbangan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) JJC, Akihisa Matsuda dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, (3/4/2023) mengatakan data tersebut dari hasil survei angket dan wawancara individu pihaknya dengan perusahaan anggota JJC mengenai kontribusi mereka terhadap pengembangan SDM di Indonesia dan tantangan yang mereka hadapi dalam upaya pengembangan SDM tersebut.
Dari survei diungkap pula bahwa di Indonesia, perusahaan Jepang tidak membatasi diri pada pengembangan SDM untuk karyawannya sendiri. Tetapi juga berkontribusi kepada seluruh pasar tenaga kerja Indonesia melalui inisiatif seperti penggunaan program pelatihan untuk pencari kerja (magang) dan internship untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas (SMA/SMK).
Pada program magang untuk pencari kerja, penerimaan pesertanya berkembang terutama di industri manufaktur. Dari sekitar 5.000 orang yang diterima oleh perusahaan Jepang secara keseluruhan, lebih dari 4.500 diterima oleh perusahaan manufaktur.
"Hasil penelitian ini merupakan pertama kalinya kami menyelidiki secara kuantitatif tentang kontribusi perusahaan Jepang terhadap pengembangan SDM di Indonesia," kata Akihisa Matsuda.
JJC juga telah membuat manual atau buku panduan pemagangan dan mengadakan sesi pengarahan bagi perusahaan untuk menggunakan sistem magang, dan akan terus mendukung upaya perusahaan Jepang dalam pengembangan SDM di Indonesia.
"Banyak pencari kerja berharap dengan mengikuti program magang di perusahaan Jepang, mereka akan memperoleh keterampilan yang diperlukan di pasar tenaga kerja,” ujar Matsuda.
JJC berharap laporan ini tidak hanya akan berkontribusi pada diseminasi best practice terkait pengembangan SDM diantara anggota JJC, tetapi juga menggerakkan pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang lebih baik dan membantu mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia.
Survei Komite Pertimbangan Pengembangan SDM JCC dilaksanakan pada November hingga Desember 2022 kepada perusahaan anggota JJC melalui angket dan wawancara. Angket dilakukan secara daring dan mendapat jawaban dari 166 perusahaan. Dari jawaban tersebut, 42 perusahaan diantaranya diwawancara secara terpisah oleh sekretariat (kantor JETRO Jakarta).
Pada tahun 2022, survei dilakukan dengan berfokus pada 3 hal, yaitu program pemagangan untuk pencari kerja, program internship bagi mahasiswa/siswa SMA/SMK dan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Baca juga: Chef Jepang ungkap kesulitan masak menu Indonesia
Baca juga: Artikel - Mengenal lebih dekat wasabi Jepang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perusahaan Jepang terima 5.200 peserta magang dan 2.000 siswa di 2022