Atambua, Kabupaten Belu (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia memastikan bahwa barang-barang ekspor milik Indonesia yang masuk ke Timor Leste adalah barang yang sehat dan aman.
Kepala Badan Karantina Indonesian Sahat M Panggabean mengemukakan hal itu di PLBN Mota Ain, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Selasa, (26/11) usai menggelar apel siaga perbatasan mitigasi risiko penyebaran berbagai penyakit hewan di PLBN Mota Ain jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Dia memastikan bahwa barang-barang yang dikirim dari Indonesia adalah barang-barang yang aman untuk di konsumsi oleh masyarakat di Timor Leste. Pihak dari Timor Leste justru ujar dia khawatir jangan sampai barang-barang impor dari Indonesia mengandung penyakit.
Sejumlah komoditi yang dikirim dari NTT ke Timor Leste itu mulai dari kopi, kemiri, serta kopra, termasuk komoditi yang tidak terlalu beresiko.
"Itu low risk ya, jadi tidak terlalu mengkhawatirkan," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Badam Karantina Indonesia menyempatkan diri untuk bertemu dengan Kepala Karantina dari Timor Leste membahas kerja sama kedua negara dalam mencegah masuknya berbagai komoditi dan hewan yang membawa penyakit.
Menurut dia sinergitas semua pihak harus ditingkatkan, pencegahan masuknya penyakit hewan ujar dia tidak hanya kerja Badan Karantina, tetapi mulai dari Imigrasi, TNI, bea cukai semuanya harus bersinergi.
"Ketersediaan SDM pejabat Karantina, Hewan, Ikan, maupun Tumbuhan di lapangan saat ini memang masih terbatas. Namun saya berharap keterbatasan ini dapat kita antisipasi dengan cara kolaborasi dan sinergitas yang baik dengan seluruh stakeholder di perbatasan," tambah dia.
Pemerintah pusat ujar dia, mengupayakan adanya penambahan SDM yang kompeten untuk mendukung tugas-tugas wilayah di perbatasan Indonesia Timor Leste.
Baca juga: Badan Karantina tambah personel di PLBN cegah masuknya PMK
Baca juga: Badan Karantina Pertanian tekankan biosekuriti cegah PMK