Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mendistribusikan bantuan beras cadangan pangan pemerintah untuk 17.766 kepala keluarga tidak mampu sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi di ibu kota provisi berbasis kepulauan ini.

"Bantuan beras cadangan pemerintah yang dilakukan Pemerintah Kota Kupang merupakan upaya menekan laju inflasi di Kota Kupang, sehingga melalui bantuan ini harga beras juga bisa ditekan," kata Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh di Kupang, Jumat, (7/4/2023).

Pemerintah Kota Kupang bersama Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur dan Kantor Pos Kupang telah meluncurkan distribusi bantuan beras cadangan pangan pemerintah untuk warga miskin di Kota Kupang.

Bantuan beras cadangan pangan pemerintah yang disalurkan Pemerintah Kota Kupang di peruntukan bagi 17.766 penerima manfaat.

George Melkianus Hadjoh menegaskan pendistribusian bantuan beras cadangan pangan pemerintah bagi 17.766 warga penerima manfaat yang dilakukan saat ini sangat tepat, karena berlangsung di tengah melonjaknya harga beras di pasaran.

"Kami mengapresiasi Bulog dan Kantor Pos, karena mendukung Pemkot Kupang dalam melakukan upaya menekan laju inflasi melalui pembagian beras cadangan pemerintah kepada warga tidak mampu," kata George Melkianus Hadjoh.

Menurut dia, Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur sudah sejak lama melakukan upaya pengendalian inflasi melalui operasi pasar, sehingga  inflasi Kota Kupang walaupun naik, masih terkendali.

Ia mengatakan apabila tanpa kehadiran Bulog dalam operasi pasar, harga beras di Kota Kupang akan naik drastis.

“Saat ini harga beras di pasar, khususnya beras bengawan Rp15.000/ kg, beras lonceng Rp14.500 dan beras masyarakat harganya paling rendah Rp12.000, dan harga eceran tertinggi saat ini Rp11.000/kg," kata George Melkianus Hadjoh.

Sementara Kadis Sosial Kota Kupang Lodowyk Lape menyampaikan beras cadangan pangan pemerintah yang disalurkan bagi warga penerima manfaat bermerk Beraskita masing-masing mendapat 10 kg.

Baca juga: Warga Kota Kupang diminta waspadai penyakit menular

Baca juga: Klasis kota Kupang raih penghargaan gereja peduli stunting

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024