Kupang (ANTARA) - Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan dari Pemerintah Kota Kupang sebagai lembaga gereja yang peduli terhadap penanganan stunting dan orang tua asuh peduli stunting.
Penghargaan diberikan Pemerintah Kota Kupang yang diserahkan Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, Ruth Laiskodat kepada Ketua Klasis Kota Kupang Timur, Pdt Samuel Pandie dalam kegiatan sosialisasi teknis pemberian makanan tambahan (PMT) dan launching resep PMT lokal tinggi protein hewani dengan tambahan marungga NTT untuk ibu hamil dan balita di Kota Kupang, Selasa, (4/4/2023).
Ketua Klasis Kota Kupang Timur, Pdt Samuel Pandie menjelaskan strategi yang dilakukan gereja-gereja di wilayah Klasis Kota Kupang Timur dengan mengantar langsung pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak stunting yang menjadi sasaran.
Menurut dia makanan tambahan yang diberikan merupakan makanan sehat hasil pelatihan yang dilakukan para kader Posyandu dan Puskesmas untuk diberikan kepada anak-anak yang mengalami kekerdilan.
"Kegiatan pemberian makanan tambahan langsung kepada sasaran dilakukan selama tiga bulan dan baru dilakukan selama dua minggu ternyata memberikan hasil positif bahwa pertumbuhan anak-anak yang menderita stunting mengalami perubahan seperti tinggi badan dan berat badan mulai naik," kata Samuel Pandie.
Dia menambahkan jumlah anak yang menderita stunting di wilayah pelayanan GMIT Klasis Kota Kupang Timur mencapai 518 orang anak dan terbanyak di wilayah Oesapa.
"Selama kami melakukan intervensi melalui pemberian makanan tambahan secara langsung ke masyarakat ada perubahan besar karena 250 dari 518 anak stunting pertumbuhan badannya menjadi lebih baik. Kami berharap melalui pola yang kami lakukan dalam penanganan stunting di wilayah kami bisa menurun selama tiga bulan mendatang," kata Samuel Pandie.
Dalam kesempatan itu penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan menangani stunting tidak bisa hanya dilakukan pemerintah tetapi perlu melibatkan berbagai pihak seperti lembaga keagamaan.
"Kerjasama seperti dilakukan Klasis Kota Kupang Timur merupakan suatu langkah yang sangat strategis dalam membantu pemerintah menangani stunting, sehingga persoalan stunting di Kota Kupang bisa ditekan," kata George Melkianus Hadjoh.
Ia optimis apabila semua pihak seperti aparatur pemerintah, BUMN, BUMD, lembaga keagamaan, masyarakat dan orang tua bersama-sama bekerja mengatasi stunting maka Kota Kupang bisa bebas dari stunting.
"Kami berharap pemberian makanan bergizi bagi anak-anak stunting sangatlah penting agar anak-anak di Kota Kupang tumbuh dengan sehat dan memiliki sumber daya manusia yang hebat dan berkualitas," kata George Melkianus Hadjoh,
Baca juga: Pemkab Kupang bantu makanan tambahan untuk anak stunting
Baca juga: Angka stunting di Mabar turun melewati target nasional
Penghargaan diberikan Pemerintah Kota Kupang yang diserahkan Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, Ruth Laiskodat kepada Ketua Klasis Kota Kupang Timur, Pdt Samuel Pandie dalam kegiatan sosialisasi teknis pemberian makanan tambahan (PMT) dan launching resep PMT lokal tinggi protein hewani dengan tambahan marungga NTT untuk ibu hamil dan balita di Kota Kupang, Selasa, (4/4/2023).
Ketua Klasis Kota Kupang Timur, Pdt Samuel Pandie menjelaskan strategi yang dilakukan gereja-gereja di wilayah Klasis Kota Kupang Timur dengan mengantar langsung pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak stunting yang menjadi sasaran.
Menurut dia makanan tambahan yang diberikan merupakan makanan sehat hasil pelatihan yang dilakukan para kader Posyandu dan Puskesmas untuk diberikan kepada anak-anak yang mengalami kekerdilan.
"Kegiatan pemberian makanan tambahan langsung kepada sasaran dilakukan selama tiga bulan dan baru dilakukan selama dua minggu ternyata memberikan hasil positif bahwa pertumbuhan anak-anak yang menderita stunting mengalami perubahan seperti tinggi badan dan berat badan mulai naik," kata Samuel Pandie.
Dia menambahkan jumlah anak yang menderita stunting di wilayah pelayanan GMIT Klasis Kota Kupang Timur mencapai 518 orang anak dan terbanyak di wilayah Oesapa.
"Selama kami melakukan intervensi melalui pemberian makanan tambahan secara langsung ke masyarakat ada perubahan besar karena 250 dari 518 anak stunting pertumbuhan badannya menjadi lebih baik. Kami berharap melalui pola yang kami lakukan dalam penanganan stunting di wilayah kami bisa menurun selama tiga bulan mendatang," kata Samuel Pandie.
Dalam kesempatan itu penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan menangani stunting tidak bisa hanya dilakukan pemerintah tetapi perlu melibatkan berbagai pihak seperti lembaga keagamaan.
"Kerjasama seperti dilakukan Klasis Kota Kupang Timur merupakan suatu langkah yang sangat strategis dalam membantu pemerintah menangani stunting, sehingga persoalan stunting di Kota Kupang bisa ditekan," kata George Melkianus Hadjoh.
Ia optimis apabila semua pihak seperti aparatur pemerintah, BUMN, BUMD, lembaga keagamaan, masyarakat dan orang tua bersama-sama bekerja mengatasi stunting maka Kota Kupang bisa bebas dari stunting.
"Kami berharap pemberian makanan bergizi bagi anak-anak stunting sangatlah penting agar anak-anak di Kota Kupang tumbuh dengan sehat dan memiliki sumber daya manusia yang hebat dan berkualitas," kata George Melkianus Hadjoh,
Baca juga: Pemkab Kupang bantu makanan tambahan untuk anak stunting
Baca juga: Angka stunting di Mabar turun melewati target nasional