Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 13/5/2023 pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut tertekan oleh penguatan dolar AS ketika para investor menilai kembali ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergerus 0,70 dolar AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 2.019,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.027,80 dolar AS dan terendah di 2.005,70 dolar AS.

Emas berjangka merosot 16,60 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 2.020,50 dolar AS pada Kamis (11/5), setelah tergelincir 5,80 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 2.037,10 dolar AS pada Rabu (10/5), dan terkerek 9,70 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 2.042,90 dolar AS pada Selasa (9/5).

Harga Fed Fund berjangka menunjukkan bahwa pasar mengurangi ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga tahun ini, dan sekarang memperkirakan hampir 92 persen peluang bank akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Juni.

Dalam pidatonya di konferensi Bank Sentral Eropa di Frankfurt Jumat (12/5), Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan IHK (indeks harga konsumen) terbaru dan laporan ketenagakerjaan belum memberikan bukti yang konsisten bahwa inflasi sedang menurun.

"Saya akan terus memantau dengan cermat data yang masuk karena saya mempertimbangkan sikap kebijakan moneter yang tepat untuk pertemuan Juni kami," ujarnya.

Namun demikian, emas masih mampu bertahan di atas level psikologis 2.000 dolar AS karena permintaan safe haven untuk logam kuning tetap relatif tinggi di tengah prospek ekonomi yang memburuk.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas sedikit melemah tertekan oleh penguatan dolar AS

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024