Labuan Bajo (ANTARA) - Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tampak disibukkan dengan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Je-42 ASEAN sejak tanggal 8 Mei sampai 11 Mei 2023.

Perhelatan internasional itu telah diawali dengan Senior Official Meeting, lalu kedatangan para delegasi, pertemuan bilateral, puncak KTT, hingga welcoming dinner.

Namun, di balik konferensi para kepala negara ASEAN di kota pariwisata itu, ada beberapa acara sampingan (side event) yang dibuat untuk menyemarakkan kegiatan besar tersebut.

Salah satunya Pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN berkolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga.

Bertepatan dengan momen KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Menteri BUMN Erick Thohir memperkenalkan produk lokal UMKM daerah lewat pameran yang berlangsung selama 5 hari, terhitung mulai tanggal 9 Mei sampai 13 Mei 2023.

Sebanyak 50 pelaku UMKM telah melewati proses kurasi untuk menampilkan produk dalam side event KTT Ke-42 ASEAN itu. Dari jumlah tersebut, ada 10 UMKM lokal serta 40 UMKM binaan Rumah BUMN dan kementerian lainnya.

Produk jualan para pelaku UMKM dipamerkan dalam lapak bernuansa rumah adat Manggarai yang berjejer di kawasan Marina Labuan Bajo dari pukul 09.00 sampai 22.00 WITA. Ada produk kain tenun dan turunannya, kerajinan tangan, makanan dan minuman, serta produk-produk ramah lingkungan.

Rumah BUMN SME's Hub tidak hanya berisikan pameran UMKM. Kegiatan sampingan itu juga menampilkan seni pertunjukan, festival musik, penampilan live DJ, serta seni tradisional dan kontemporer sebagai hiburan bagi pengunjung.

Ada pula kegiatan bersih pantai yang melibatkan generasi milenial. Terakhir, pelatihan pelestarian lingkungan seperti mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis yang diberikan untuk ibu-ibu nasabah PNM Mekaar.


Dampak Ekonomi
Para pelaku UMKM yang mengikuti Rumah BUMN SME's Hub menunjukkan antusiasme dalam pameran selama 5 hari itu. Beragam respons positif dilontarkan kepada Kementerian BUMN atas dampak ekonomi yang diperoleh dari penjualan produk-produk yang ada.

Bernadete Lamatokan dari UMKM Kusebar memberikan apresiasi atas dukungan promosi dari Kementerian BUMN.

Selain pelatihan dan pendampingan yang diberikan melalui anak perusahaan Kementerian BUMN, Bernadete menilai Rumah BUMN SME's Hub adalah bentuk promosi yang bermanfaat, khususnya pada momen KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.

Dalam pameran itu, dia juga meraup untung jutaan rupiah dari penjualan beberapa produk tenun dan turunannya. Bahkan, ada produk yang dibeli oleh Menteri BUMN Erick Thohir senilai satu juta rupiah.

Ungkapan kegembiraan juga disampaikan oleh nasabah PNM Mekaar yang berpartisipasi untuk menjual berbagai menu rumahan dalam pameran tersebut.

Setelah lolos kurasi, Merry Harleni bisa menjual banyak produk, bahkan dibeli oleh delegasi KTT ASEAN. Dia mengaku mengalami peningkatan penjualan selama pelaksanaan pameran.

Dalam kondisi normal, Merry mendapatkan Rp3,5 juta per minggu sebagai hasil penjualan makanan olahannya. Namun, selama pameran, dia bisa meraup untung Rp2 juta per hari.

Merry pun merasakan dampak ekonomi yang baik dari kegiatan tersebut. Hal itu membuatnya sangat mengapresiasi pameran dari Kementerian BUMN tersebut. Dia bangga telah bergabung dengan PNM Mekaar dan berharap kegiatan serupa bisa dilakukan lagi pada waktu mendatang.

Hal senada juga diutarakan oleh Mariana Domingga, pemilik UMKM Shantiq Ethnic Fashion dari Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Dia menyampaikan kegiatan sampingan Rumah BUMN SME's Hub itu menjadi salah satu ajang baik untuk mempromosikan produk lebih luas. Mariana juga berharap UMKM dengan kategori maju atau berkembang dapat mendukung UMKM pemula lewat promosi produk.

Selanjutnya Mama Ina dari UMKM Padu Padan Tenun dan Tenun Ina Sabu yang telah menjual beberapa kain tenun kepada delegasi ASEAN yang mampir juga memberikan apresiasi serupa.

Dia berbangga karena produk buatannya merupakan kerajinan tangan asli yang menggunakan pewarna alami. Dengan kelebihan itu, Mama Ina optimistis pameran itu menjadi jembatan bagi UMKM miliknya ke pasar internasional.

Dia pun berterima kasih karena lewat pameran itu dia bisa menjual produk kain tenun seharga Rp2 juta per potong kepada delegasi ASEAN yang berkunjung ke lapaknya.


Dukungan BUMN
Berbagai ungkapan pengalaman yang telah disampaikan oleh para pelaku usaha sejalan dengan keinginan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal Labuan Bajo lewat Rumah BUMN SME's Hub.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Rumah BUMN SME's Hub menjadi bukti bahwa BUMN siap untuk mendorong UMKM go global dengan pendampingan, pembiayaan, dan pembinaan dari Rumah BUMN.

Dalam gelaran pameran itu, Erick memuji semua produk lokal yang ditawarkan oleh para pelaku usaha. Dia menyebut produk UMKM dalam Rumah BUMN SME's Hub tidak kalah saing dengan produk komersial lainnya, bahkan bisa menembus pasar internasional.

Melihat tingginya antusiasme pengunjung, Erick Thohir yakin Rumah BUMN SME’s Hub membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global sehingga bisa mendorong UMKM tanah air untuk mendunia.

Baca juga: Artikel- UMKM dan dukungan pembiayaan BRI di Labuan Bajo


Dia menyatakan komitmen untuk terus membantu dan mempromosikan produk UMKM khususnya lewat berbagai pameran.

Sebagai ujung tombak perekonomian Indonesia, Erick mengatakan Kementerian BUMN bersinergi dengan kementerian lain, lembaga, serta pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan ekonomi UMKM.


Baca juga: Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi

Erick ingin Rumah BUMN SME's Hub menjadi salah satu bukti nyata kehadiran Kementerian BUMN untuk menggerakkan perekonomian dan memberikan nilai tambah bagi UMKM dan masyarakat Labuan Bajo.



Editor: Achmad Zaenal M
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian BUMN angkat produk UMKM lewat "side event" KTT Ke-42 ASEAN

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024