Kupang (ANTARA) - Waktu menunjukkan pukul 21.55 WITA. Di depan minimarket dek delapan buritan KM Sinabung itu tampak sejumlah jurnalis sedang serius mengetik laporan untuk dikirim ke redaksi, setelah seharian melakukan peliputan di berbagai lokasi yang menjadi pusat kegiatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Para jurnalis ini adalah bagian dari "tamu Hotel Terapung KM Sinabung" yang disiapkan khusus oleh Pemerintah Indonesia untuk para tamu Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara di Labuan Bajo.

Mereka yang menjadi tamu di akomodasi terapung itu sangat beruntung karena bisa bekerja sambil menikmati Puncak Waringin yang ikonik itu dari jauh, juga melihat panjangnya garis pantai yang elok memanjakan mata.

Pemandangan lain yang membuat betah para jurnalis di anjungan kapal itu adalah banyaknya kapal-kapal phinisi yang sedang lego jangkar di perairan laut sekitar Hotel Meruorah yang menjadi tempat para kepala negara bermalam selama KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.

Bagi para tamu yang ingin menikmati makanan di kapal, sudah tersedia kafetaria yang dilengkapi dengan berbagai menu Nusantara. Petugas kafetaria pun bersiaga selama 24 jam untuk melayani para tamu di 'hotel' gratis itu selama 6-12 Mei 2023.

"Pelayanan di KM Sinabung sangat baik. Saya merasa pekerjaan meliput kegiatan KTT ke 42 ASEAN berjalan maksimal karena tinggal di tempat yang memberi pelayanan maksimal, bersih, dan nyaman," kata Vandri Battu, Wakil Pemred Malang Pos.co Media, media yang berbasis di Malang.

Fasilitasnya lengkap, contohnya Wifi dengan akses yang cepat. Fasilitas kerja, selain mushalla, minimarket dan poliklinik. Tidur pun nyaman di kamar yang memadai. Tak ada alasan bagi para jurnalis terlambat untuk liputan KTT ASEAN ke media center karena fasilitas penginapan berasa seperti di rumah sendiri.

Begitu pula ketika pulang dari tempat liputan, di pintu masuk mendapat sambutan ramah dari para petugas di kapal yang berstandar layanan hotel.  Untuk ganti pakaian tinggal dititipkan ke petugas untuk dicucikan. Keesokan harinya pakaian sudah siap dalam kondisi bersih dan rapi.

Baca juga: Moeldoko tinjau jurnalis KTT ke-42 ASEAN di KM Sinabung

Layanan di KM Sinabung pun membuat para jurnalis selalu dalam kondisi jiwa yang bersih. Bisa mengetik berita kapan pun, di mana saja, terutama di kafetaria. Banyak pemandangan dari kapal untuk refreshing tanpa harus pergi kemana-mana.

Sejumlah jurnalis mengaku sangat respek dengan Nahkoda KM Sinabung Capt Romi Supriadi yang selalu menyapa, berbincang dan sangat familiar dengan para tamu yang menginap di akomodasi KM Sinabng.

Karena itulah banyak pendapat yang mengatakan bahwa menginap di akomodasi terapung KM Sinabung berasa lebih nyaman dari pada menginap di hotel karena pelayanan yang sangat baik dan ramah.

Vandri dan jurnalis lain mengaku yang sempat kesulitan mendapat kamar hotel saat hendak ke Labuan Bajo untuk meliput KTT ASEAN, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan juga PT Pelni yang sudah menyediakan fasilitas ini. Apalagi gratis pula.

Nguyen Huu Chien, jurnalis asal Vietnam mengaku sangat terbantu dengan kehadiran akomodasi terapung KM Sinabung. Bahkan, proses reservasi untuk mendapat kamar di KM Sinabung yang dibantu Kementerian Luar Negeri juga berjalan dengan lancar.


Dikunjungi KSP Moeldoko

Para tamu jurnalis peliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di layanan akomodasi gratis Kapal Motor (KM) Sinabung juga mendapat kehormatan dikunjungi oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, sekaligus melakukan dialog langsung.

"Saya yang pertama ingin menyampaikan apresiasi, rasa hormat dan terima kasih kepada teman-teman wartawan. Teman-teman media bisa memahami atas kesulitan yang dihadapi oleh panitia KTT ASEAN, khususnya di bidang akomodasi atau kamar atau perhotelan," kata Moeldoko.

Mantan Panglima Tentara Nasional (TNI) itu menyebut sengaja mengunjungi KM Sinabung dalam rangka melihat kondisi serta mengetahui permasalahan yang dihadapi para jurnalis peliput KTT ASEAN.

Dia sengaja datang untuk melihat kondisi para jurnalis, apakah ada masalah atau tidak, sehingga bisa carikan solusinya. Petugas kesehatan menata obat di ruang periksa KM Sinabung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5/2023). KM Sinabung tersebut dijadikan akomodasi terapung bagi delagasi selama perhelatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. ANTARA FOTO/Zabur Karuru (ANTARA FOTO/ZABUR_KARURU)
Pada saat memberikan keterangan pers di Bandara Komodo, Labuan Bajo, pada Minggu (7/5/2023), Presiden Joko Widodo menuturkan, banyaknya permintaan menjadikan kamar yang tersedia di Labuan Bajo tidak cukup untuk menampung peserta KTT ASEAN.

Kemudian Pemerintah menyiapkan kapal. KTT ASEAN dilaksanakan di Labuan Bajo itubertujuan untuk memasarkan objek wisata dan supaya masyarakat dunia tahu di Indonesia ada namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkisah tentang selorohannya kepada karyawan di PT Pelni, perusahaan pelaran di bawah BUMN, saat menyiapkan kamar di KM Sinabung tersebut. Budi bertanya apakah mereka biasa menginap di hotel bintang empat atau lima.


Baca juga: Pelni gunakan KM Sinabung untuk akomodasi terapung di ASEAN Summit

Budi Karya pun meminta agar kamar di KM Sinabung yang disediakan setidaknya dapat mendekati kamar di hotel bintang empat. Paling tidak, kamarnya cantik, bersih, dan higienis.

Budi mengaku punya pengalaman menginap di kapal rute Jakarta-Semarang. Kamar seluruhnya nyaman. "Pelni ini lagi melakukan transformasi untuk tumbuh dan berkembang," ujar Budi.


Penugasan mendadak

Wakil Presiden Usaha Penumpang Komersialisasi dan Penunjang PT Pelni Berryl A Insanul Firdaus mengisahkan perintah tugas perbantuan itu datang lantaran penginapan yang tersedia di Labuan Bajo tidak mencukupi kebutuhan tamu.

Data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan sekitar 3.000 kamar di 117 hotel dan penginapan penuh. Bahkan, banyak rumah-rumah warga yang sudah disewakan kepada para tamu yang datang ke Labuan Bajo pun, masih banyak tamu yang mencarinya untuk menginap.

Perintah untuk melaksanakan tugas perbantuan itu datang saat KM Sinabung, yang mampu menampung 2.000 tamu itu, sedang dalam pelayaran dari Papua menuju Pulau Jawa pada April 2023. Setelah menerima perintah penugasan, segala persiapan dimulai, seperti menyiapkan kamar dan memperbaiki fasilitas-fasilitas kapal yang rusak, seperti kamar mandi.

Saat KM Sinabung sampai di Surabaya, persiapan pun semakin intensif, termasuk pengadaan barang-barang, seperti selimut, seprai, sandal, sabun, bahan makanan, dan kebutuhan lainnya untuk para tamu di atas kapal, sebelum bertolak menuju Labuan Bajo dan tiba di Pelabuhan Labuan Bajo, Sabtu, (6/5/2023).

Pelni juga merekrut 70 orang tenaga baru untuk menambah 150 awak kapal yang sudah ada dalam membantu memberikan pelayanan kepada para tamu selama KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Pulau Flores.

Tugas perbantuan semacam ini bukan baru pertama kali. Tahun 2022, kapal milik Pelni, yakni KM Kelud dijadikan penginapan terapung untuk mendukung gelaran MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan pengalaman itu, relatif tidak banyak kesulitan yang dialami.

Manajemen PT Pelni memiliki kebanggaan ikut dilibatkan dalam momentum bersejarah KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Tugas itu sebagai bentuk bakti perusahaan kepada negeri. 


Hotel berbintang

Aroma harum menyambut saat memasuki kamar berukuran 4 x 2 meter itu pada Senin, (8/5/2023) malam sekitar pukul 11.55 WITA. Inilah kamar di dalam kapal milik Pelni, KM Sinabung, yang disediakan khusus sebagai hotel terapung bagi tamu Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Di dalam kamar itu terdapat dua tempat tidur yang sudah dilengkapi kasur dan bantal berbalut seperai putih dan ditutupi selimut berwarna merah yang sudah tertata dengan rapi bagai kamar hotel hotel bintang empat.

Di sudut kiri pintu masuk kamar itu terdapat meja. Di atas meja itu diletakkan dua gelas cangkir berwarna putih. Ada pula kopi saset, teh celup, gula, dan alat untuk pemanas air.

Semua kelengkapan dalam kamar ini sepertinya masih baru. Kamar mandi pun baru diperbaiki.

Di dalam ruangan itu dilengkapi pula kamar mandi dengan air panas dan WC dengan model toilet duduk. Tersedia sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk, dan sandal. Kondisinya bersih dan harum. 

Akomodasi hotel terapung yang bernama KM Sinabung itu telah menyelesaikan misi dalam mengatasi kurangnya penginapan di Labuan Bajo, ujung barat Pulau Flores, selama pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN.

Sebagai perusahaan milik negara, PT Pelni terus melakukan transformasi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik untuk melaksanakan tugas-tugas berikutnya, khususnya tugas reguler dalam melayani penumpang.

 Baca juga: Artikel - Pesan rekonsiliasi dan kesetaraan di balik Timor Leste masuk ASEAN

Baca juga: Artikel - Mengenal tenun Mata Manuk, tradisi dan nilai ekonomi



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cerita dari hotel terapung KM Sinabung

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024