Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gelombang setinggi hingga 2,5 meter berpeluang menghampiri beberapa bagian wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 24 sampai 26 Mei 2023.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa, (23/5/2023) selama kurun itu gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang muncul di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, dan Laut Sawu bagian utara.
Tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudra Hindia selatan Kupang-Rote selama periode itu juga diperkirakan 1,25 sampai 2,5 meter.
"Potensi gelombang laut 1,25 sampai 2,5 meter patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap perahu nelayan atau kapal nelayan berukuran kecil," kata Agung.
Ia menyampaikan bahwa selama 24 sampai 26 Mei 2023 angin pada umumnya bergerak dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 1 sampai 6 Skala Beaufort.
Agung mengingatkan para nelayan maupun operator kapal untuk memantau siaran informasi perkembangan cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi dalam menentukan aktivitas pelayaran.
Baca juga: Empat wilayah di NTT berstatus siaga bencana kekeringan
Baca juga: BMKG: Rob berpeluang landa wilayah pesisir NTT
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa, (23/5/2023) selama kurun itu gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang muncul di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, dan Laut Sawu bagian utara.
Tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudra Hindia selatan Kupang-Rote selama periode itu juga diperkirakan 1,25 sampai 2,5 meter.
"Potensi gelombang laut 1,25 sampai 2,5 meter patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap perahu nelayan atau kapal nelayan berukuran kecil," kata Agung.
Ia menyampaikan bahwa selama 24 sampai 26 Mei 2023 angin pada umumnya bergerak dari arah timur laut ke tenggara dengan kecepatan 1 sampai 6 Skala Beaufort.
Agung mengingatkan para nelayan maupun operator kapal untuk memantau siaran informasi perkembangan cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi dalam menentukan aktivitas pelayaran.
Baca juga: Empat wilayah di NTT berstatus siaga bencana kekeringan
Baca juga: BMKG: Rob berpeluang landa wilayah pesisir NTT