PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyalurkan bantuan modal usaha total senilai Rp315 juta bagi tiga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengelola material Fly Ash Bottom Ash (FABA).
"Penyaluran bantuan modal usaha ini untuk mendukung kemajuan pembangunan di daerah khususnya pertumbuhan di sektor UMKM," kata General Manager PLN UIW NTT I Gede Sindu Putra dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Rabu, (14/6/2023).
Ia menyebutkan bantuan senilai Rp315 juta disalurkan bagi tiga unit UMKM di Kabupaten Ende, Pulau Flores, yang bergerak di bidang material konstruksi.
UMKM penerima bantuan, kata dia, akan memanfaatkan modal usaha itu untuk mengelola material sisa pembakaran batu bara atau FABA yang merupakan limbah non bahan berbahaya dan beracun terdaftar yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa.
Material FABA, kata dia, akan diolah menjadi bahan baku untuk membuat produk bahan bangunan seperti bata dinding interlock, paving, kanstein, batako dan material lainnya untuk pembangunan.
Bahan bangunan itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti seperti untuk program bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi warga kurang mampu, pembangunan jalan lingkungan, tempat ibadah dan sarana umum lainnya di Ende dan sekitarnya.
Sindu Putra menjelaskan, FABA juga digunakan mensubstitusi bahan baku kegiatan pemadatan tanah atau perkuatan struktur tanah, substitusi bahan baku pembuatan mortar, dan substitusi bahan pemulih tanah, dan manfaat lainnya dari pengelolaan FABA untuk pemberdayaan masyarakat.
"Jadi ini untuk mendukung pembangunan, kenyamanan aktivitas masyarakat dan mendukung pemerintah dalam pencapaian target-target Sustainability Develompment Goals (SDG’s)," katanya.
Sindu Putra berharap, bantuan modal usaha bisa lebih mendorong sirkuler ekonomi dari pemanfaatan FABA, sehingga UMKM yang mengelola, menjadi lebih produktif, dan lebih banyak warga mendapat manfaat atau keuntungan.
Baca juga: PLN NTT gandeng TNI AL manfaatkan FABA bangun jalan di Sulamu
Salah satu penerima bantuan modal usaha selaku pemilik UMKM Anamamo Sedagadi, Piet Djata menyampaikan terima kasih atas kepedulian PLN memperkuat UMKM di Ende melalui bantuan modal usaha.
"Bantuan yang disalurkan berupa modal usaha tentu sangat membantu kami untuk meningkatkan produksi material konstruksi berbasis FABA," katanya.
Baca juga: PLN NTT gandeng ISSF ukur dampak pemanfaatan FABA
Ia mengatakan usahanya sejauh ini telah memiliki dua mesin yang memproduksi FABA mencapai 5-10 ton per hari yang bisa diolah menghasilkan 500-1.000 buah batako.
Piet menambahkan bantuan modal itu akan semakin memperkuat kemampuan produksi sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja terutama kaum muda usia kerja di daerah itu.