Kupang (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melatih sejumlah pemuda lintas agama di Desa Keliwumbu Kecamatan Maurole Kabupaten Ende, untuk mengolah Fly Ash Bottom Ash (FABA) atau abu sisa pembakaran batu bara untuk PLTU, guna menghadirkan energi berkeadilan di daerah itu.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, F. Eko Sulistyono kepada wartawan di Kupang, Rabu, mengatakan pelatihan pengolahan FABA di Maurole menjadi bukti komitmen PLN menghadirkan energi berkeadilan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“Pelatihan ini adalah bentuk nyata upaya PLN dalam mewujudkan energi yang berkeadilan, berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Menurut dia, pemanfaatan FABA menjadi paving blok merupakan inovasi yang memberi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan.
Kegiatan pelatihan tersebut merupakan program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN melalui Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Flores yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Manajer PLN UPK Flores, Tri Handoko dihubungi dari Kupang Rabu sore menjelaskan pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam penerapan ekonomi sirkular di lingkungan pembangkit.
“Kami ingin mematahkan stigma bahwa limbah pembangkitan harus dibuang. Sebaliknya, FABA bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi,” ujarnya.
Tri menambahkan, pengetahuan yang diperoleh peserta diharapkan menjadi modal awal untuk menciptakan peluang usaha baru serta menjaga kelestarian lingkungan.
Pelatihan yang berlangsung sejak pagi hingga sore itu menghadirkan peserta dari kalangan Pemuda Gereja dan Remaja Masjid di wilayah Maurole.
Inisiatif tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis peserta, tetapi juga memperkuat kerukunan dan semangat persaudaraan lintas agama.

