Larantuka (ANTARA) - General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Abdul Nahwan mengatakan perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu akan memperkuat persediaan listrik untuk seluruh wilayah di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Perluasan PLTP Ulumbu akan menghasilkan daya listrik 40 mega watt yang pemanfaatan akan dapat dinikmati oleh masyarakat tidak hanya Kabupaten Manggarai tetapi juga untuk seluruh daerah lainnya Pulau Flores," katanya dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Sabtu, (17/6/2023).
Ia menjelaskan, pengembangan PLTP Ulumbu telah dilakukan pada empat unit dengan daya yang dihasilkan sebesar 10 mega watt.
Saat ini, kata dia, upaya perluasan PLTP Ulumbu dilakukan pada unit 5 dan 6 di wilayah Poco Leok yang sedang dalam tahap pelaksanaan pembebasan lahan untuk titik pengeboran di Desa Mocok, Desa Lungar dan Desa Wewo.
Abdul Nahwan mengatakan, langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu unit 5 dan 6 di Poco Leok ini sangat strategis dan penting karena pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah.
Pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, kata dia, merupakan salah satu proyek strategis nasional yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang memprioritaskan penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 51 persen.
Oleh sebab itu, kata dia, penambahan jaringan wilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 adalah langkah urgen yang perlu segera dilakukan karena Pulau Flores memiliki potensi geothermal yang cukup besar sehingga mampu memberikan pasokan listrik yang memadai untuk warga di pulau itu.
"Pembangunan PLTP Ulumbu ini dibangun atas pemenuhan kebutuhan listrik dan sumber daya yang ada di Pulau Flores," katanya.
Lebih lanjut, Abdul Nahwa menambahkan pada saat proses perluasan kapasitas nanti, pihaknya melakukan identifikasi dengan tujuan untuk menyusun perencanaan bagaimana menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk potensi dampak terhadap lingkungan.
Baca juga: PLN bantu modal usaha bagi tiga UMKM kelola FABA di Ende
"Karena itu perlunya langkah strategis dan dukungan dari para pemangku kepentingan di lokasi pembangunan agar tercapai kesamaan pandangan dan tujuan sehingga potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama," katanya.
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk mendukung produksi bawang di Rote Ndao
"Perluasan PLTP Ulumbu akan menghasilkan daya listrik 40 mega watt yang pemanfaatan akan dapat dinikmati oleh masyarakat tidak hanya Kabupaten Manggarai tetapi juga untuk seluruh daerah lainnya Pulau Flores," katanya dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Sabtu, (17/6/2023).
Ia menjelaskan, pengembangan PLTP Ulumbu telah dilakukan pada empat unit dengan daya yang dihasilkan sebesar 10 mega watt.
Saat ini, kata dia, upaya perluasan PLTP Ulumbu dilakukan pada unit 5 dan 6 di wilayah Poco Leok yang sedang dalam tahap pelaksanaan pembebasan lahan untuk titik pengeboran di Desa Mocok, Desa Lungar dan Desa Wewo.
Abdul Nahwan mengatakan, langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu unit 5 dan 6 di Poco Leok ini sangat strategis dan penting karena pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah.
Pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, kata dia, merupakan salah satu proyek strategis nasional yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang memprioritaskan penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 51 persen.
Oleh sebab itu, kata dia, penambahan jaringan wilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 adalah langkah urgen yang perlu segera dilakukan karena Pulau Flores memiliki potensi geothermal yang cukup besar sehingga mampu memberikan pasokan listrik yang memadai untuk warga di pulau itu.
"Pembangunan PLTP Ulumbu ini dibangun atas pemenuhan kebutuhan listrik dan sumber daya yang ada di Pulau Flores," katanya.
Lebih lanjut, Abdul Nahwa menambahkan pada saat proses perluasan kapasitas nanti, pihaknya melakukan identifikasi dengan tujuan untuk menyusun perencanaan bagaimana menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk potensi dampak terhadap lingkungan.
Baca juga: PLN bantu modal usaha bagi tiga UMKM kelola FABA di Ende
"Karena itu perlunya langkah strategis dan dukungan dari para pemangku kepentingan di lokasi pembangunan agar tercapai kesamaan pandangan dan tujuan sehingga potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama," katanya.
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk mendukung produksi bawang di Rote Ndao