Kupang (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) tentang Cara Penangkapan Ikan yang Baik (CPIB) bagi para puluhan nelayan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
"KKP melalui Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengabengan Bali menggandeng kami untuk memberikan bimtek CPIB ini untuk meningkatkan keterampilan awak kapal nelayan untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan," kata Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, Sikka, Andi Amuntoda ketika dikonfirmasi dari Kupang, Jumat, (23/6/2023).
Ia menjelaskan, bimtek yang digelar selama 21-23 Juni yang diikuti sebanyak 70 orang nelayan dari 46 kapal nelayan penangkap ikan tuna, cakalang, dan tongkol.
Melalui bimtek, kata dia, para nelayan dibekali dengan keterampilan dalam hal penanganan ikan di atas kapal sehingga bisa menjaga kualitas ikan sejak ditangkap, didaratkan, hingga diproses sesuai standar keselamatan dan keamanan pangan.
Keterampilan seperti ini, kata dia, sangat penting bagi nelayan setempat karena persoalan pernah muncul pada 2019 lalu yaitu ekspor ikan yang dipasok nelayan Flores Timur melalui perusahaan Pahala Bahari Nusantara tidak bisa masuk ke Spanyol karena kapal penangkapan ikan belum memiliki sertifikat CPIB.
Dengan demikian, kata dia, apabila nelayan mengikuti bimtek dengan baik dan mendapatkan sertifikat CPIB maka ikan hasil tangkapan mereka dapat dibeli perusahaan dengan harga yang baik dan dapat diterima oleh negara-negara yang mengkonsumsi ikan dari Flores Timur.
Andi menjelaskan, selain itu, bimtek diberikan untuk beberapa tujuan lain seperti meningkatkan kompetensi nelayan penangkap ikan tuna, cakalang, tongkol, pemenuhan persyaratan mutu dan tata cara inspeksi pengendalian mutu di kegiatan pendaratan ikan sesuai aturan yang ada.
Baca juga: DKP NTT gandeng BP3 beri bimtek sertifikasi kecakapan bagi nelayan
Selain itu, meningkatkan kesadaran dan inisiatif tentang keselamatan bekerja di atas kapal maupun penanganan sampah di atas kapal dan pengelolaan sampah terintegrasi.
Baca juga: DKP NTT layani dokumen SKKP gratis kepada nelayan Flores Timur
Andi berharap melalui bimtek itu, semakin banyak awak kapal nelayan yang memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat CPIB sehingga pemasaran hasil tangkapan ikan bisa lebih maksimal yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan di daerah itu.
"KKP melalui Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengabengan Bali menggandeng kami untuk memberikan bimtek CPIB ini untuk meningkatkan keterampilan awak kapal nelayan untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan," kata Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata, Flores Timur, Sikka, Andi Amuntoda ketika dikonfirmasi dari Kupang, Jumat, (23/6/2023).
Ia menjelaskan, bimtek yang digelar selama 21-23 Juni yang diikuti sebanyak 70 orang nelayan dari 46 kapal nelayan penangkap ikan tuna, cakalang, dan tongkol.
Melalui bimtek, kata dia, para nelayan dibekali dengan keterampilan dalam hal penanganan ikan di atas kapal sehingga bisa menjaga kualitas ikan sejak ditangkap, didaratkan, hingga diproses sesuai standar keselamatan dan keamanan pangan.
Keterampilan seperti ini, kata dia, sangat penting bagi nelayan setempat karena persoalan pernah muncul pada 2019 lalu yaitu ekspor ikan yang dipasok nelayan Flores Timur melalui perusahaan Pahala Bahari Nusantara tidak bisa masuk ke Spanyol karena kapal penangkapan ikan belum memiliki sertifikat CPIB.
Dengan demikian, kata dia, apabila nelayan mengikuti bimtek dengan baik dan mendapatkan sertifikat CPIB maka ikan hasil tangkapan mereka dapat dibeli perusahaan dengan harga yang baik dan dapat diterima oleh negara-negara yang mengkonsumsi ikan dari Flores Timur.
Andi menjelaskan, selain itu, bimtek diberikan untuk beberapa tujuan lain seperti meningkatkan kompetensi nelayan penangkap ikan tuna, cakalang, tongkol, pemenuhan persyaratan mutu dan tata cara inspeksi pengendalian mutu di kegiatan pendaratan ikan sesuai aturan yang ada.
Baca juga: DKP NTT gandeng BP3 beri bimtek sertifikasi kecakapan bagi nelayan
Selain itu, meningkatkan kesadaran dan inisiatif tentang keselamatan bekerja di atas kapal maupun penanganan sampah di atas kapal dan pengelolaan sampah terintegrasi.
Baca juga: DKP NTT layani dokumen SKKP gratis kepada nelayan Flores Timur
Andi berharap melalui bimtek itu, semakin banyak awak kapal nelayan yang memenuhi persyaratan penerbitan sertifikat CPIB sehingga pemasaran hasil tangkapan ikan bisa lebih maksimal yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan di daerah itu.