Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan belum ada laporan dari Dinas Kesehatan Kota Kupang tentang adanya kasus gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies di daerah itu.

"Kami belum menerima laporan dari instansi teknis yaitu Dinas Kesehatan tentang adanya kasus gigitan anjing rabies yang dialami warga Kota Kupang," Kata Sekretaris Daerah Kota Kupang Fahrensy Priestly Funay saat ditemui usai melakukan penyerahan hewan kurban di Masjid Al-Islamiyah, Lasiana, Selasa, (27/6/2023).

Fahrensy Priestly Funay mengatakan hal itu terkait adanya informasi di berbagai media sosial tentang adanya seorang warga lanjut usia (lansia) yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang diduga telah terinfeksi rabies.

Pemerintah Kota Kupang menurut Fahrensy Priestly Funay terus melakukan upaya pencegahan penularan rabies di Kota Kupang setelah kasus rabies ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang saat ini telah ditetapkan sebagai daerah dengan kasus luar biasa (KLB) rabies.

Dia mengatakan upaya pencegahan penularan rabies dilakukan dengan mengandangkan atau mengikat hewan penular rabies seperti anjing peliharaan warga sehingga tidak berkeliaran yang dapat dengan mudah menularkan rabies.

"Pemerintah Kota Kupang menghimbau warga yang memiliki hewan peliharaan untuk mengikat anjing peliharaan sehingga tidak berkeliaran dan apabila dibiarkan berkeliaran akan dengan mudah berinteraksi dengan anjing yang telah terpapar rabies," kata Fahrensy Priestly Funay.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg Retnowati apabila ada warga digigit anjing yang diduga terinfeksi rabies maka yang perlu dilakukan pertama kali dengan mendatangi pusat layanan kesehatan setelah terkena gigitan sehingga lebih cepat dilakukan penanganan secara medis.

Menurut dia Pemerintah Kota Kupang telah memiliki vaksin anti rabies (VAR) dalam jumlah yang memadai di semua puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik.


Baca juga: Pemprov NTT adakan 17.500 dosis vaksin antirabies

Baca juga: 515 warga TTS jadi korban gigitan anjing

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024