Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), berstatus waspada hujan deras selama beberapa hari ke depan.
"Wilayah Nagekeo dan Ende berstatus siaga hujan deras sehingga perlu diwaspadai warga akan potensi bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin, (3/7/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan deras di wilayah NTT yang berlaku 4-5 Juli.
Potensi hujan deras melanda wilayah Nagekeo dan Ende akibat pertumbuhan awan konvektif di daerah setempat.
Ia mengimbau, warga di kedua wilayah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan deras yang mengakibatkan aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas warga.
Selain itu, kata dia, dapat memicu terjadi longsor berupa guguran bebatuan dan erosi tanah dalam skala menengah.
Baca juga: Hujan sedang sampai lebat berpotensi terjadi pada 1-5 Juli
Oleh sebab itu, kata dia, warga patut lebih berhati-hati dan tidak perlu beraktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak saat terjadi hujan.
Baca juga: BMKG: Waspadai HTH ekstrem panjang di sebagian NTT
Agung juga menyarankan warga terus memperbaharui informasi cuaca dari BMKG dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan dalam rangka mitigasi maupun penanganan bencana.
"Wilayah Nagekeo dan Ende berstatus siaga hujan deras sehingga perlu diwaspadai warga akan potensi bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin, (3/7/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan deras di wilayah NTT yang berlaku 4-5 Juli.
Potensi hujan deras melanda wilayah Nagekeo dan Ende akibat pertumbuhan awan konvektif di daerah setempat.
Ia mengimbau, warga di kedua wilayah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan deras yang mengakibatkan aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas warga.
Selain itu, kata dia, dapat memicu terjadi longsor berupa guguran bebatuan dan erosi tanah dalam skala menengah.
Baca juga: Hujan sedang sampai lebat berpotensi terjadi pada 1-5 Juli
Oleh sebab itu, kata dia, warga patut lebih berhati-hati dan tidak perlu beraktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak saat terjadi hujan.
Baca juga: BMKG: Waspadai HTH ekstrem panjang di sebagian NTT
Agung juga menyarankan warga terus memperbaharui informasi cuaca dari BMKG dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan dalam rangka mitigasi maupun penanganan bencana.