Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengharapkan para kepala daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru dilantik memperkuat sinergi guna peningkatan pembangunan sektor pariwisata di wilayah itu.
"Khususnya di 11 kabupaten yang menjadi wilayah koordinatif BPOLBF, kami harapkan akan menciptakan sinergi yang makin positif," kata Frans Teguh dihubungi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat (21/2).
Sebanyak 11 kabupaten yang menjadi wilayah koordinatif BPOLBF meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, dan dua Kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Sape dan Lambu.
Frans Teguh menjelaskan banyak hal sudah dikerjakan untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Menurut dia, masih banyak isu strategis dalam kepariwisataan yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya untuk penguatan sumber daya manusia kepariwisataan, peningkatan kapasitas desa-desa wisata, penciptaan produk-produk pariwisata baru.
"Seperti yang setahun belakangan ini sedang kami dorong adalah penguatan Pulau Flores sebagai destinasi religi Katolik di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, kata dia, penguatan berbagai konten lokal berbasis budaya dan masyarakat yang terus menerus tetap didorong bersama untuk memastikan pengembangan pariwisata Pulau Flores yang berkelanjutan.
"Secara keseluruhan kita mengembangkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan mendorong desa wisata, wisata budaya dan heritage, wisata petualangan, wisata bahari, wisata gastronomi atau kuliner, wisata sejarah, wisata spiritual," katanya.
Ia menyebutkan Provinsi NTT memiliki kapasitas sumber daya pariwisata yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan di daerah itu.
Lebih lanjut, pariwisata Pulau Flores juga tetap harus didukung jaminan faktor keamanan dan keselamatan bagi para wisatawan melalui tata kelola mitigasi risiko kebencanaan.
Konektivitas antar wilayah kabupaten di Pulau Flores yang masih sangat membutuhkan dukungan investasi pada sektor transportasi yang diharapkan dapat mendorong persebaran kunjungan wisatawan ke seluruh daratan Flores.
"Semoga kepemimpinan yang baru ini bisa menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam sinergi yang positif, yang berjalan beriringan dalam kolaborasi, untuk mewujudkan visi pariwisata Pulau Flores yang berkelanjutan, yang tangguh, dan berdaya saing, karena tentu saja, perkembangan kepariwisataan Pulau Flores akan menjadi trigger dan dorongan pertumbuhan dan penyebaran pembangunan kepariwisataan di Bumi Flobamora, NTT," katanya.