Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) memulihkan sistem kelistrikan setelah gempa bermagnitudo 6,4 yang terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (30/6).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, (3/7/2023) menjelaskan prioritas pertama PLN ialah mengamankan aset kelistrikan agar tidak membahayakan warga.
Kemudian, petugas akan menormalkan jaringan listrik dan membantu dalam bentuk renovasi rumah dan paket sembako.
"Saat ini, fokus kami adalah mengamankan jaringan kelistrikan untuk menjaga keselamatan warga. Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY, TNI-Polri serta stakeholder terkait untuk memberikan bantuan pada warga yang terdampak bencana," ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY Mochamad Soffin Hadi menyampaikan untuk gangguan kelistrikan parah hanya terjadi di wilayah Kebumen.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Bantul tidak ada gangguan masif dari sisi kelistrikan jaringan tegangan menengah (JTM), namun banyak warga yang mengalami kerusakan pada bangunan rumahnya.
"Dengan cepat petugas PLN melakukan penormalan jaringan listrik dan menyalurkan bantuan dalam bentuk renovasi rumah dan paket sembako," kata Soffin.
Ia mengatakan berkat teknologi remote SCADA, jaringan listrik tegangan menengah telah normal kembali.
"Jika masih terdapat warga yang mengalami gangguan kelistrikan silakan bisa melapor melalui contact center 123 atau melalui aplikasi PLN mobile pada menu pengaduan gangguan. Kami berharap semoga tidak ada gempa susulan," tuturnya.
PLN melaporkan bahwa pada Sabtu (1/7) pukul 03.40 WIB aliran listrik pada lebih dari 34 ribu pelanggan terdampak gempa di pantai selatan Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur telah kembali menyala kurang dari 8 jam.
Tidak hanya berdampak ke kelistrikan, gempa juga mengakibatkan 263 bangunan mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga rumah yang dikategorikan mengalami kerusakan sedang-berat dan lima rumah mengalami kerusakan sedang.
PLN melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) memberikan bantuan berupa renovasi untuk delapan rumah dan 250 paket sembako bagi warga terdampak.
Salah satu dari penerima bantuan ialah Ponem (80) warga Dusun Bangen, Bangunjiwo, Kabupaten Bantul. Ponem atau yang kerap disapa Mbah Ponem tinggal seorang diri di rumahnya yang mengalami kerusakan cukup parah terutama di dapur semi permanen miliknya yang terbuat dari batako.
Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN. "Dapur batakonya ambruk, namun Alhamdulillah rumah bagian depan tidak apa-apa, listriknya juga kemarin tidak mati. Terima kasih PLN sudah hadir membantu, semoga menjadi berkah untuk kita semua," kata Ponem.
Baca juga: PLN pastikan pasokan listrik memadai dukung pabrik gula di Sumba
Baca juga: PLN: Perluasan PLTP Ulumbu untuk perkuat persediaan listrik seluruh Flores
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN pulihkan sistem kelistrikan setelah gempa Bantul
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, (3/7/2023) menjelaskan prioritas pertama PLN ialah mengamankan aset kelistrikan agar tidak membahayakan warga.
Kemudian, petugas akan menormalkan jaringan listrik dan membantu dalam bentuk renovasi rumah dan paket sembako.
"Saat ini, fokus kami adalah mengamankan jaringan kelistrikan untuk menjaga keselamatan warga. Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY, TNI-Polri serta stakeholder terkait untuk memberikan bantuan pada warga yang terdampak bencana," ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY Mochamad Soffin Hadi menyampaikan untuk gangguan kelistrikan parah hanya terjadi di wilayah Kebumen.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Bantul tidak ada gangguan masif dari sisi kelistrikan jaringan tegangan menengah (JTM), namun banyak warga yang mengalami kerusakan pada bangunan rumahnya.
"Dengan cepat petugas PLN melakukan penormalan jaringan listrik dan menyalurkan bantuan dalam bentuk renovasi rumah dan paket sembako," kata Soffin.
Ia mengatakan berkat teknologi remote SCADA, jaringan listrik tegangan menengah telah normal kembali.
"Jika masih terdapat warga yang mengalami gangguan kelistrikan silakan bisa melapor melalui contact center 123 atau melalui aplikasi PLN mobile pada menu pengaduan gangguan. Kami berharap semoga tidak ada gempa susulan," tuturnya.
PLN melaporkan bahwa pada Sabtu (1/7) pukul 03.40 WIB aliran listrik pada lebih dari 34 ribu pelanggan terdampak gempa di pantai selatan Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur telah kembali menyala kurang dari 8 jam.
Tidak hanya berdampak ke kelistrikan, gempa juga mengakibatkan 263 bangunan mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga rumah yang dikategorikan mengalami kerusakan sedang-berat dan lima rumah mengalami kerusakan sedang.
PLN melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) memberikan bantuan berupa renovasi untuk delapan rumah dan 250 paket sembako bagi warga terdampak.
Salah satu dari penerima bantuan ialah Ponem (80) warga Dusun Bangen, Bangunjiwo, Kabupaten Bantul. Ponem atau yang kerap disapa Mbah Ponem tinggal seorang diri di rumahnya yang mengalami kerusakan cukup parah terutama di dapur semi permanen miliknya yang terbuat dari batako.
Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN. "Dapur batakonya ambruk, namun Alhamdulillah rumah bagian depan tidak apa-apa, listriknya juga kemarin tidak mati. Terima kasih PLN sudah hadir membantu, semoga menjadi berkah untuk kita semua," kata Ponem.
Baca juga: PLN pastikan pasokan listrik memadai dukung pabrik gula di Sumba
Baca juga: PLN: Perluasan PLTP Ulumbu untuk perkuat persediaan listrik seluruh Flores
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN pulihkan sistem kelistrikan setelah gempa Bantul