Maumere (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Adat Bena pada Semester I 2023 telah mencapai 33.428 orang, naik lebih tinggi dari total kunjungan pada tahun 2022.
"Data kunjungan bulan Januari sampai Juni 2023 ke Bena sebanyak 33.428 orang, sedangkan total tahun 2022 itu 4.570 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa dari Kabupaten Ngada, Kamis, (6/7/2023).
Ia menjelaskan angka kunjungan pada Semester I 2023 ke kampung megalitikum itu telah melebihi total keseluruhan kunjungan pada tahun 2022. Tren kenaikan jumlah kunjungan ini terjadi ketika musim liburan sekolah, libur lebaran, dan liburan tahun baru.
Oktavianus optimis geliat pariwisata kembali membaik pasca pandemi COVID-19. Ia mengatakan upaya promosi terus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada agar kunjungan ke destinasi wisata bisa terus meningkat.
Untuk Kampung Tradisional Bena sendiri, katanya, ada dukungan berupa peningkatan kapasitas penguatan desa wisata dan pengelola berupa pelatihan. Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada juga melakukan aktivitas publikasi berbagai kegiatan di destinasi.
"Kami berharap pelatihan bisa memberi luaran yang baik dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Ngada agar semakin banyak kunjungan ke destinasi wisata," kata Oktavianus berharap.
Ketua Pengelola Pariwisata Kampung Adat Bena, Emanuel Sebo menyatakan hal senada. Ia menyebut kunjungan ke kampung adat itu berangsur normal setelah ketiadaan kunjungan pada masa pandemi COVID-19.
"Sebelum COVID-19, satu tahun bisa 40 ribu orang baik mancanegara maupun domestik. Lalu tahun 2020 mulai menurun, ada kalanya tidak datang sama sekali, nah baru mulai lagi tahun 2023," ungkap Emanuel.
Ia optimistis kunjungan yang semakin membaik dapat memberi dampak positif bagi ekonomi keluarga khususnya para perempuan yang sehari-hari menjual produk tenun.
Baca juga: Artikel - Meramu budaya dari Kampung Tradisional Bena
Menurutnya, pariwisata memberi hal baik bagi peningkatan kesejahteraan keluarga yang ada di kampung adat tersebut.
Baca juga: NTT fokus pengembangan objek wisata baru
"Kalau kunjungan ramai, satu rumah bisa dapat ratusan ribu per hari dari produk tenun yang terjual. Ini hal yang baik dari pariwisata," ucap Emanuel.
"Data kunjungan bulan Januari sampai Juni 2023 ke Bena sebanyak 33.428 orang, sedangkan total tahun 2022 itu 4.570 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa dari Kabupaten Ngada, Kamis, (6/7/2023).
Ia menjelaskan angka kunjungan pada Semester I 2023 ke kampung megalitikum itu telah melebihi total keseluruhan kunjungan pada tahun 2022. Tren kenaikan jumlah kunjungan ini terjadi ketika musim liburan sekolah, libur lebaran, dan liburan tahun baru.
Oktavianus optimis geliat pariwisata kembali membaik pasca pandemi COVID-19. Ia mengatakan upaya promosi terus dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada agar kunjungan ke destinasi wisata bisa terus meningkat.
Untuk Kampung Tradisional Bena sendiri, katanya, ada dukungan berupa peningkatan kapasitas penguatan desa wisata dan pengelola berupa pelatihan. Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada juga melakukan aktivitas publikasi berbagai kegiatan di destinasi.
"Kami berharap pelatihan bisa memberi luaran yang baik dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Ngada agar semakin banyak kunjungan ke destinasi wisata," kata Oktavianus berharap.
Ketua Pengelola Pariwisata Kampung Adat Bena, Emanuel Sebo menyatakan hal senada. Ia menyebut kunjungan ke kampung adat itu berangsur normal setelah ketiadaan kunjungan pada masa pandemi COVID-19.
"Sebelum COVID-19, satu tahun bisa 40 ribu orang baik mancanegara maupun domestik. Lalu tahun 2020 mulai menurun, ada kalanya tidak datang sama sekali, nah baru mulai lagi tahun 2023," ungkap Emanuel.
Ia optimistis kunjungan yang semakin membaik dapat memberi dampak positif bagi ekonomi keluarga khususnya para perempuan yang sehari-hari menjual produk tenun.
Baca juga: Artikel - Meramu budaya dari Kampung Tradisional Bena
Menurutnya, pariwisata memberi hal baik bagi peningkatan kesejahteraan keluarga yang ada di kampung adat tersebut.
Baca juga: NTT fokus pengembangan objek wisata baru
"Kalau kunjungan ramai, satu rumah bisa dapat ratusan ribu per hari dari produk tenun yang terjual. Ini hal yang baik dari pariwisata," ucap Emanuel.