Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resort(Polres) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) melakukan penyelidikan kasus tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Wisata Teman Baik di perairan Pink Beach Kabupaten Manggarai Barat yang ditumpangi sembilan orang wisatawan asal Malaysia.
AKBP Ari Satmoko mengatakan KLM Teman Baik tenggelam di Kawasan Taman Nasional Komodo(TNK) tepatnya di sekitar perairan Pink Beach Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu (22/7) Pukul 11.20 wita.
"Kepolisian sedang mendalami semua hal terkait dengan peristiwa tenggelamnya KMP Teman Baik berukuran 27 gross ton yang saat itu ditumpangi sembilan wisatawan asal Malaysia dan lima awak kapal," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko ketika dihubungi Minggu, (23/7/2023).
Kapolres Ari mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut baik kronologis, penyebab kejadian, kondisi dan penanganan korban termasuk kelengkapan dokumen berlayar .
"Kami mendapat informasi diduga kapal ini tidak mendapat surat persetujuan berlayar, hal itu menjadi masukan bagi kami untuk menentukan tindak lanjut penyelidikan," kata AKBP Ari Satmoko.
Dia mengatakan pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait kasus tenggelamnya KLM Teman Baik tersebut
Baca juga: Mabar kolaborasi benahi SOP agen wisata di Labuan Bajo
"Saat ini sedang kami dalami dan kami juga melakukan klarifikasi semua penumpang," kata Kapolres.
Baca juga: Bupati Mabar akan mencabut izin kapal yang tenggelam
Kapal wisata naas itu dalam perjalanan dari destinasi wisata Manta Point menuju Pink Beach, Kabupaten Manggarai Barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi selidiki penyebab tenggelamnya KLM Wisata di Manggarai Barat
AKBP Ari Satmoko mengatakan KLM Teman Baik tenggelam di Kawasan Taman Nasional Komodo(TNK) tepatnya di sekitar perairan Pink Beach Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Sabtu (22/7) Pukul 11.20 wita.
"Kepolisian sedang mendalami semua hal terkait dengan peristiwa tenggelamnya KMP Teman Baik berukuran 27 gross ton yang saat itu ditumpangi sembilan wisatawan asal Malaysia dan lima awak kapal," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko ketika dihubungi Minggu, (23/7/2023).
Kapolres Ari mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut baik kronologis, penyebab kejadian, kondisi dan penanganan korban termasuk kelengkapan dokumen berlayar .
"Kami mendapat informasi diduga kapal ini tidak mendapat surat persetujuan berlayar, hal itu menjadi masukan bagi kami untuk menentukan tindak lanjut penyelidikan," kata AKBP Ari Satmoko.
Dia mengatakan pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait kasus tenggelamnya KLM Teman Baik tersebut
Baca juga: Mabar kolaborasi benahi SOP agen wisata di Labuan Bajo
"Saat ini sedang kami dalami dan kami juga melakukan klarifikasi semua penumpang," kata Kapolres.
Baca juga: Bupati Mabar akan mencabut izin kapal yang tenggelam
Kapal wisata naas itu dalam perjalanan dari destinasi wisata Manta Point menuju Pink Beach, Kabupaten Manggarai Barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi selidiki penyebab tenggelamnya KLM Wisata di Manggarai Barat