Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka berakhir sedikit lebih tinggi pada penyelesaian perdagangan Selasa (Rabu, 26/7/2023 pagi WIB), menghentikan penurunan selama tiga hari berturut-turut yang menarik harga ke level terendah dalam seminggu, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik tipis 1,5 dolar AS menjadi ditutup pada 1.963,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,10 dolar AS dan terendah sesi di 1.951,60 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 4,40 dolar AS atau 0,20 persen menjadi 1.962,20 dolar AS pada Senin (24/7/2023), setelah tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.966,60 dolar AS pada Jumat (21/7/2023), dan jatuh 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023).
Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter akhir pekan ini.
"Ini bisa menjadi minggu yang sangat fluktuatif untuk emas karena keputusan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi utama AS yang masuk," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM.
Apa pun hasil dari keputusan Fed, "kemungkinan besar akan mengguncang emas dengan imbal hasil nol pada Rabu," katanya dalam komentar pasar.
Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga Fed mungkin menawarkan beberapa wawasan tentang rencana bank sentral untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Meskipun Fed menahan suku bunga pada Juni setelah memberikan 10 kenaikan suku bunga berturut-turut, bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan ini.
Setiap tanda bahwa bank sentral merencanakan kenaikan lebih lanjut setelah Juli - mungkin langkah lain pada pertemuan September, atau nanti - dapat membebani harga emas, yang mendapat manfaat dari data inflasi terbaru yang menunjukkan tekanan harga berkurang lebih cepat dari yang diharapkan.
"Risiko penurunan emas saat kita menyelesaikan Juli adalah apakah Fed membiarkan pintu agak terbuka untuk kenaikan suku bunga AS lebih lanjut," Jameel Ahmad, kepala analis di broker GTC yang berbasis di Dubai, mengatakan dalam komentar email kepada MarketWatch.
Baca juga: Emas kembali merosot tertekan penguatan dolar
Baca juga: Artikel - Semburat emas di Mantar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas berakhir lebih tinggi ketika pedagang menunggu keputusan Fed
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik tipis 1,5 dolar AS menjadi ditutup pada 1.963,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,10 dolar AS dan terendah sesi di 1.951,60 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 4,40 dolar AS atau 0,20 persen menjadi 1.962,20 dolar AS pada Senin (24/7/2023), setelah tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.966,60 dolar AS pada Jumat (21/7/2023), dan jatuh 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023).
Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter akhir pekan ini.
"Ini bisa menjadi minggu yang sangat fluktuatif untuk emas karena keputusan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi utama AS yang masuk," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM.
Apa pun hasil dari keputusan Fed, "kemungkinan besar akan mengguncang emas dengan imbal hasil nol pada Rabu," katanya dalam komentar pasar.
Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga Fed mungkin menawarkan beberapa wawasan tentang rencana bank sentral untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Meskipun Fed menahan suku bunga pada Juni setelah memberikan 10 kenaikan suku bunga berturut-turut, bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan ini.
Setiap tanda bahwa bank sentral merencanakan kenaikan lebih lanjut setelah Juli - mungkin langkah lain pada pertemuan September, atau nanti - dapat membebani harga emas, yang mendapat manfaat dari data inflasi terbaru yang menunjukkan tekanan harga berkurang lebih cepat dari yang diharapkan.
"Risiko penurunan emas saat kita menyelesaikan Juli adalah apakah Fed membiarkan pintu agak terbuka untuk kenaikan suku bunga AS lebih lanjut," Jameel Ahmad, kepala analis di broker GTC yang berbasis di Dubai, mengatakan dalam komentar email kepada MarketWatch.
Baca juga: Emas kembali merosot tertekan penguatan dolar
Baca juga: Artikel - Semburat emas di Mantar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas berakhir lebih tinggi ketika pedagang menunggu keputusan Fed