Labuan Bajo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor saham di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan 17,19 persen dari akhir 2022 sebanyak 18.250 investor menjadi 21.387 investor pada Juni 2023 atau semester I 2023.
"Jumlah investor terus meningkat, lalu investor pasar modal di NTT sendiri semakin dewasa dan mampu mengambil keputusan dengan bijak sesuai dengan analisis masing-masing," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sobath Sofani dari Kupang, Senin, (31/7/2023).
Ia juga memberikan apresiasi atas meningkatnya jumlah investor di NTT yang menunjukkan semakin banyak masyarakat yang mengenal instrumen investasi.
Jumlah investor di NTT tersebut didominasi oleh pelajar sebesar 33 persen atau sebanyak 7.032 orang dan pegawai swasta sebesar 27 persen atau sebanyak 5.829 orang. Selain itu, dominasi investor saham berada di Kota Kupang.
Kenaikan jumlah investor saham itu juga diikuti dengan peningkatan jumlah transaksi harian dan tahunan, peningkatan distribution channel, serta peningkatan jumlah kegiatan edukasi, inklusi, dan aktivasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dukungan teknologi informasi saat ini tentunya berpengaruh pada perkembangan investor. Beberapa investor, lanjutnya, jugadapat membentuk komunitas yang sehat dan melakukan distribusi informasi kepada lebih banyak masyarakat di NTT agar mengenal pasar modal.
BEI NTT sendiri melakukan berbagai upaya untuk peningkatan jumlah investor dan penyebarluasan informasi pasar modal, di antaranya melalui penambahan distribution channel dan edukasi lewat Galeri Investasi (GI) BEI di beberapa tempat. BEI NTT pun meningkatkan jumlah kegiatan literasi dan inklusi baik daring maupun luring.
Baca juga: IHSG Indonesia diproyeksikan mampu capai 7.440 pada akhir 2023
"Mari kita bekerja dengan benar, kelola keuangan dengan baik, investasi dengan bijak, hingga nanti anak-cucu menjadi generasi pembawa perubahan untuk NTT yang lebih sejahtera," ujar Adevi.
Baca juga: BEI catat pelajar dan mahasiswa dominasi investor saham di NTT
Berdasarkan data BEI NTT, jumlah investor saham pada 2019 sebanyak 5.127 investor, lalu naik menjadi 7.391 investor pada 2020, lalu meningkat menjadi 14.054 investor pada 2021. Angka tersebut terus naik pada 2022 hingga paruh pertama 2023.
"Jumlah investor terus meningkat, lalu investor pasar modal di NTT sendiri semakin dewasa dan mampu mengambil keputusan dengan bijak sesuai dengan analisis masing-masing," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sobath Sofani dari Kupang, Senin, (31/7/2023).
Ia juga memberikan apresiasi atas meningkatnya jumlah investor di NTT yang menunjukkan semakin banyak masyarakat yang mengenal instrumen investasi.
Jumlah investor di NTT tersebut didominasi oleh pelajar sebesar 33 persen atau sebanyak 7.032 orang dan pegawai swasta sebesar 27 persen atau sebanyak 5.829 orang. Selain itu, dominasi investor saham berada di Kota Kupang.
Kenaikan jumlah investor saham itu juga diikuti dengan peningkatan jumlah transaksi harian dan tahunan, peningkatan distribution channel, serta peningkatan jumlah kegiatan edukasi, inklusi, dan aktivasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dukungan teknologi informasi saat ini tentunya berpengaruh pada perkembangan investor. Beberapa investor, lanjutnya, jugadapat membentuk komunitas yang sehat dan melakukan distribusi informasi kepada lebih banyak masyarakat di NTT agar mengenal pasar modal.
BEI NTT sendiri melakukan berbagai upaya untuk peningkatan jumlah investor dan penyebarluasan informasi pasar modal, di antaranya melalui penambahan distribution channel dan edukasi lewat Galeri Investasi (GI) BEI di beberapa tempat. BEI NTT pun meningkatkan jumlah kegiatan literasi dan inklusi baik daring maupun luring.
Baca juga: IHSG Indonesia diproyeksikan mampu capai 7.440 pada akhir 2023
"Mari kita bekerja dengan benar, kelola keuangan dengan baik, investasi dengan bijak, hingga nanti anak-cucu menjadi generasi pembawa perubahan untuk NTT yang lebih sejahtera," ujar Adevi.
Baca juga: BEI catat pelajar dan mahasiswa dominasi investor saham di NTT
Berdasarkan data BEI NTT, jumlah investor saham pada 2019 sebanyak 5.127 investor, lalu naik menjadi 7.391 investor pada 2020, lalu meningkat menjadi 14.054 investor pada 2021. Angka tersebut terus naik pada 2022 hingga paruh pertama 2023.