Kupang (ANTARA) - PT Pertamina mencatat sampai Agustus 2023 jumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) khusus program BBM satu harga di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) telah mencapai 32 unit.
"Sampai dengan saat ini sudah ada 32 unit SPBU BBM satu harga yang sudah beroperasi di NTT, " kata Section Head Communication & Head Relations Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (JatimBaliNusra) Taufik Kurniawan di Waetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Rabu (23/8/2023).
Dia menambahkan bahwa 32 unit SPBU satu harga tersebut tersebar di sejumlah kabupaten yang masuk dalam kategori wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) termasuk di pulau Sumba khususnya di Sumba Barat Daya.
Taufik menambahkan dari 32 unit itu, tiga unit SPBU BBM satu harga tersebar di kabupaten Sumba Barat Daya, satu di Sumba Barat, satu lagi di Sumba Tengah dan terakhir adalah di Sumba Timur namun SPBU BBM satu harga untuk nelayan.
"Jadi khusus pulau Sumba sendiri terdapat enam SPBU BBM satu harga salah satunya khusus nelayan," tambah dia.
Taufik menambahkan bahwa selanjutnya akan ada peresmian lagi enam SPBU yang menerapkan BBM satu harga pada Kamis (24/8) hari ini oleh Pertamina dan BPH Migas.
Dari enam itu salah satunya adalah terletak di Kecamatan Wawewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), lima lainnya tersebar di Kabupaten Ende, Kabupaten Belu, Flores Timur, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Direktur Utama PT Selly Indah Energy Melkianus Lubalu bersama dengan Bupati Sumba Barat Daya, sejumlah pejabat dari Pertamina dan BPH Migas. ANTARA/Kornelis Kaha
Taufik juga menambahkan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah kedepannya, namun tergantung pada usulan dari pemerintah daerah atau dari investor yang ingin membangun SPBU dan mau menjadi penyalur BBM satu harga.
Baca juga: Warga di 3T NTT harapkan penambahan SPBU penyaluran BBM satu harga
Direktur Utama PT Selly Indah Energy Melkianus Lubalu yang sudah membangun dua SPBU BBM satu harga di Kecamatan Kodi dan di Kecamatan Wawewa Selatan mengatakan saat ini ada sekitar 5 sampai enam lokasi SPBU khusus BBM satu harga yang sedang dibangun.
Baca juga: Terminal BBM di Wae Kelambu disiapkan penuhi kebutuhan di Labuan Bajo
"Kalau saya kan putra daerah di sini, saya membangun SPBU juga bertujuan untuk membantu masyarakat di daerah pelosok yang sulit dapat BBM," tambah dia.
Dia menuturkan pembangunan SPBU BBM satu harga disesuaikan dengan titik yang sudah ditetapkan pemerintah. Untuk titik yang berada di pelosok, memerlukan biaya lebih tinggi.
Terkait pendapatan atau keuntungan dari BBM satu harga belum mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, namun kata dia prospek adalah untuk jangka panjang.
"Sampai dengan saat ini sudah ada 32 unit SPBU BBM satu harga yang sudah beroperasi di NTT, " kata Section Head Communication & Head Relations Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (JatimBaliNusra) Taufik Kurniawan di Waetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Rabu (23/8/2023).
Dia menambahkan bahwa 32 unit SPBU satu harga tersebut tersebar di sejumlah kabupaten yang masuk dalam kategori wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) termasuk di pulau Sumba khususnya di Sumba Barat Daya.
Taufik menambahkan dari 32 unit itu, tiga unit SPBU BBM satu harga tersebar di kabupaten Sumba Barat Daya, satu di Sumba Barat, satu lagi di Sumba Tengah dan terakhir adalah di Sumba Timur namun SPBU BBM satu harga untuk nelayan.
"Jadi khusus pulau Sumba sendiri terdapat enam SPBU BBM satu harga salah satunya khusus nelayan," tambah dia.
Taufik menambahkan bahwa selanjutnya akan ada peresmian lagi enam SPBU yang menerapkan BBM satu harga pada Kamis (24/8) hari ini oleh Pertamina dan BPH Migas.
Dari enam itu salah satunya adalah terletak di Kecamatan Wawewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), lima lainnya tersebar di Kabupaten Ende, Kabupaten Belu, Flores Timur, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Taufik juga menambahkan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah kedepannya, namun tergantung pada usulan dari pemerintah daerah atau dari investor yang ingin membangun SPBU dan mau menjadi penyalur BBM satu harga.
Baca juga: Warga di 3T NTT harapkan penambahan SPBU penyaluran BBM satu harga
Direktur Utama PT Selly Indah Energy Melkianus Lubalu yang sudah membangun dua SPBU BBM satu harga di Kecamatan Kodi dan di Kecamatan Wawewa Selatan mengatakan saat ini ada sekitar 5 sampai enam lokasi SPBU khusus BBM satu harga yang sedang dibangun.
Baca juga: Terminal BBM di Wae Kelambu disiapkan penuhi kebutuhan di Labuan Bajo
"Kalau saya kan putra daerah di sini, saya membangun SPBU juga bertujuan untuk membantu masyarakat di daerah pelosok yang sulit dapat BBM," tambah dia.
Dia menuturkan pembangunan SPBU BBM satu harga disesuaikan dengan titik yang sudah ditetapkan pemerintah. Untuk titik yang berada di pelosok, memerlukan biaya lebih tinggi.
Terkait pendapatan atau keuntungan dari BBM satu harga belum mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, namun kata dia prospek adalah untuk jangka panjang.