Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Korinus Masneno mengapresiasi investor yang telah merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan rumput laut guna mendukung pembangunan sektor kelautan di daerah itu.
"Pembangunan pabrik rumput laut ini bisa membantu pemerintah dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam kelautan di Kabupaten Kupang," kata Bupati Kupang Korinus Masneno dalam keterangan di Kupang, Minggu, (27/8/2023).
Korinus Masneno telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik rumput laut di Dusun 01, RT 001/ RW 001 Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
Korinus Masneno mengatakan meski Kabupaten Kupang ada keterbatasan, kekurangan pengetahuan dan teknologi namun para investor tetap datang berinvestasi untuk bersama pemerintah bergandengan tangan membangun Kabupaten Kupang menjadi lebih baik.
Ia mengatakan pendapatan per kapita Kabupaten Kupang masih rendah sehingga diharapkan melalui pengolahan rumput laut akan memberi nilai tambah bagi masyarakat untuk tingkatkan perekonomian.
"Kewajiban Pemerintah Kabupaten Kupang hanya satu silahkan datang berinvestasi bagi semua orang yang ingin membangun di daerah ini," kata Bupati Korinus Masneno.
Menurut dia, siapapun yang datang ke Kabupaten Kupang sebagai pemberi solusi bukan pembawa masalah.
"Berinvestasi dengan menabur kasih, kesuksesan penuh, sukacita diraih. Marilah kita semua secara bersama beri motivasi, saling merangkul ciptakan suasana yang kondusif untuk kebangkitan pengembangan rumput laut di Kabupaten Kupang," kata Korinus Masneno.
Baca juga: Artikel - Menaruh asa kepada laut
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto mengatakan NTT mempunyai potensi rumput laut dengan kualitas sangat tinggi sekitar 2 juta ton per tahun dengan panjang garis pantai di NTT 5.700 km.
Baca juga: Mama-mama di kawasan pesisir olah rumput laut jadi bahan baku sirop
"Pembangunan pabrik ini merupakan investasi yang ditunggu-tunggu, tidak boleh ada investasi yang tidak didukung. Jangan bikin gudang dagang utama di luar NTT sehingga ekspor langsung dari Kupang dan bisa mengakomodasi semua produksi yang dihasilkan masyarakat. Apabila pemilik pabrik bisa memberikan kepastian harga, stabilitas harga, bisa menyerap semua produksi masyarakat," kata Ganef Wurgiyanto.
"Pembangunan pabrik rumput laut ini bisa membantu pemerintah dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam kelautan di Kabupaten Kupang," kata Bupati Kupang Korinus Masneno dalam keterangan di Kupang, Minggu, (27/8/2023).
Korinus Masneno telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik rumput laut di Dusun 01, RT 001/ RW 001 Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
Korinus Masneno mengatakan meski Kabupaten Kupang ada keterbatasan, kekurangan pengetahuan dan teknologi namun para investor tetap datang berinvestasi untuk bersama pemerintah bergandengan tangan membangun Kabupaten Kupang menjadi lebih baik.
Ia mengatakan pendapatan per kapita Kabupaten Kupang masih rendah sehingga diharapkan melalui pengolahan rumput laut akan memberi nilai tambah bagi masyarakat untuk tingkatkan perekonomian.
"Kewajiban Pemerintah Kabupaten Kupang hanya satu silahkan datang berinvestasi bagi semua orang yang ingin membangun di daerah ini," kata Bupati Korinus Masneno.
Menurut dia, siapapun yang datang ke Kabupaten Kupang sebagai pemberi solusi bukan pembawa masalah.
"Berinvestasi dengan menabur kasih, kesuksesan penuh, sukacita diraih. Marilah kita semua secara bersama beri motivasi, saling merangkul ciptakan suasana yang kondusif untuk kebangkitan pengembangan rumput laut di Kabupaten Kupang," kata Korinus Masneno.
Baca juga: Artikel - Menaruh asa kepada laut
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto mengatakan NTT mempunyai potensi rumput laut dengan kualitas sangat tinggi sekitar 2 juta ton per tahun dengan panjang garis pantai di NTT 5.700 km.
Baca juga: Mama-mama di kawasan pesisir olah rumput laut jadi bahan baku sirop
"Pembangunan pabrik ini merupakan investasi yang ditunggu-tunggu, tidak boleh ada investasi yang tidak didukung. Jangan bikin gudang dagang utama di luar NTT sehingga ekspor langsung dari Kupang dan bisa mengakomodasi semua produksi yang dihasilkan masyarakat. Apabila pemilik pabrik bisa memberikan kepastian harga, stabilitas harga, bisa menyerap semua produksi masyarakat," kata Ganef Wurgiyanto.