Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memperkuat tata kelola destinasi Kampung Pajoreja, Desa Wisata Ululoga, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
"Kampung Pajoreja memang memiliki keindahan alam dan budaya yang menjadi atraksi wisata menarik bagi pengunjung," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Selasa, (5/9/2023).
Kampung Pajoreja, Desa Wisata Ululoga di Kecamatan Mauponggo menjadi salah satu dari 30 desa wisata yang masuk dalam peta perjalanan tematik BPOLBF.
Shana mengatakan dukungan promosi telah dilakukan agar kampung tersebut bisa terhubung langsung dengan agen perjalanan dan operator perjalanan yang ada di kawasan Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).
BPOLBF pun mengintegrasikan 30 desa wisata itu agar saling terhubung satu sama lain dan mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Floratama.
"Kami melakukan berbagai upaya agar wisatawan lebih banyak tinggal di desa wisata dengan menghubungkan travel pattern dari Labuan Bajo," katanya.
Lebih lanjut Shana menjelaskan Kampung Pajoreja pernah menjadi lokasi rapat koordinasi desa wisata Floratama pada awal tahun 2023 lalu.
Ia menyebut kampung wisata itu memberikan layanan pondok wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga didorong sebagai lokasi Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) pariwisata di Nagekeo.
BPOLBF pun memberikan dukungan bagi Kampung Pajoreja lewat peralatan penunjang amenitas khususnya untuk meningkatkan kapasitas pondok wisata berupa kasur, bantal, handuk, seprei, dan selimut.
Shana berharap dukungan dari BPOLBF dapat menjadi stimulan bagi Kampung Pajoreja untuk meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan.
Ia optimistis kampung wisata itu akan semakin banyak dikunjungi sehingga lama tinggal para wisatawan dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi masyarakat yang menjadikan rumah mereka sebagai pondok wisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan rakor di kampung wisata itu pada awal 2023.
Ia menyebut Kampung Pajoreja telah dilengkapi dengan segala aspek tematik MICE dan dukungan sumber daya manusia yang mendukung keberlanjutan pariwisata Labuan Bajo.
Kampung Pajoreja sejak awal 2020 telah mulai menerapkan pariwisata berbasis masyarakat lewat pengelolaan pondok wisata.
Baca juga: BPOLBF ajak wisatawan rasakan sensasi berwisata di Kabupaten Lembata
Penerapan pariwisata berbasis masyarakat lewat pengelolaan pondok wisata itu melatih masyarakat desa untuk beradaptasi hidup lebih higienis serta meningkatkan standar hidup bersih dan sehat.
Adapun masing-masing rumah warga terdapat satu kamar dan kamar mandi yang layak untuk dimanfaatkan oleh wisatawan yang datang ke kampung wisata itu.
Baca juga: BPOLBF buka akses pasar luas bagi UMKM yang terlibat di Festival Golo Koe
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF perkuat tata kelola kampung wisata Pajoreja di Nagekeo Flores
"Kampung Pajoreja memang memiliki keindahan alam dan budaya yang menjadi atraksi wisata menarik bagi pengunjung," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Selasa, (5/9/2023).
Kampung Pajoreja, Desa Wisata Ululoga di Kecamatan Mauponggo menjadi salah satu dari 30 desa wisata yang masuk dalam peta perjalanan tematik BPOLBF.
Shana mengatakan dukungan promosi telah dilakukan agar kampung tersebut bisa terhubung langsung dengan agen perjalanan dan operator perjalanan yang ada di kawasan Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).
BPOLBF pun mengintegrasikan 30 desa wisata itu agar saling terhubung satu sama lain dan mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Floratama.
"Kami melakukan berbagai upaya agar wisatawan lebih banyak tinggal di desa wisata dengan menghubungkan travel pattern dari Labuan Bajo," katanya.
Lebih lanjut Shana menjelaskan Kampung Pajoreja pernah menjadi lokasi rapat koordinasi desa wisata Floratama pada awal tahun 2023 lalu.
Ia menyebut kampung wisata itu memberikan layanan pondok wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga didorong sebagai lokasi Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) pariwisata di Nagekeo.
BPOLBF pun memberikan dukungan bagi Kampung Pajoreja lewat peralatan penunjang amenitas khususnya untuk meningkatkan kapasitas pondok wisata berupa kasur, bantal, handuk, seprei, dan selimut.
Shana berharap dukungan dari BPOLBF dapat menjadi stimulan bagi Kampung Pajoreja untuk meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan.
Ia optimistis kampung wisata itu akan semakin banyak dikunjungi sehingga lama tinggal para wisatawan dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi masyarakat yang menjadikan rumah mereka sebagai pondok wisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan rakor di kampung wisata itu pada awal 2023.
Ia menyebut Kampung Pajoreja telah dilengkapi dengan segala aspek tematik MICE dan dukungan sumber daya manusia yang mendukung keberlanjutan pariwisata Labuan Bajo.
Kampung Pajoreja sejak awal 2020 telah mulai menerapkan pariwisata berbasis masyarakat lewat pengelolaan pondok wisata.
Baca juga: BPOLBF ajak wisatawan rasakan sensasi berwisata di Kabupaten Lembata
Penerapan pariwisata berbasis masyarakat lewat pengelolaan pondok wisata itu melatih masyarakat desa untuk beradaptasi hidup lebih higienis serta meningkatkan standar hidup bersih dan sehat.
Adapun masing-masing rumah warga terdapat satu kamar dan kamar mandi yang layak untuk dimanfaatkan oleh wisatawan yang datang ke kampung wisata itu.
Baca juga: BPOLBF buka akses pasar luas bagi UMKM yang terlibat di Festival Golo Koe
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF perkuat tata kelola kampung wisata Pajoreja di Nagekeo Flores