Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan persediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT mencapai 29.000 ton, cukup hingga akhir tahun ini.

"Persediaan beras Bulog untuk saat ini sebanyak 22.000 ton ditambah dengan stok baru berjumlah 7.000 ton sehingga total ketersediaan beras Bulog seluruhnya sebanyak 29.000 Ton. Stok ini bisa lewat bulan Desember tahun ini," kata Manajer Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil NTT, Faizal Jafar di Kupang, Jumat.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan stok beras Bulog saat ini dan peran Bulog NTT dalam membantu menekan kenaikan harga beras di pasaran saat ini.

Saat ini harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp1.000 - Rp1.500 per kg sesuai dengan kualitas beras.

Faizal mengatakan untuk menekan harga beras di pasaran, pihaknya melakukan pendistribusian beras Bulog setiap minggu ke sejumlah pasar untuk dipasarkan kepada masyarakat sesuai dengan harga yang telah ditentukan Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas).

Bapanas sendiri kata dia, telah menentukan Harga Enceran Tertinggi (HET) yang terbagi dalam tiga zona yaitu zona satu Rp10.900 per kilogram pada daerah surplus, zona dua Rp11.500 per kg untuk daerah NTT, Kalimantan dan sebagian Sumatra, zona tiga Rp11.800 per kg untuk daerah Maluku dan papua.

Baca juga: Harga beras di Kota Kupang alami kenaikkan

Dia menambahkan Bulog NTT akan menindak tegas para pedagang yang kedapatan menjual harga beras Bulog di atas HET yang telah ditentukan Bapanas.

Baca juga: Bulog alokasikan 160 ton beras atasi kemiskinan ekstrem di NTT

"Kami selalu melakukan monitoring, sehingga kalau ada pedagang yang kedapatan menjual beras Bulog di atas HET, maka akan ditindak tegas," katanya.

Pewarta : Maria MT Meka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024