Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur menyatakan data kerusakan akibat gempa magnitudo 6,6 di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Kamis (2/11), pukul 05.04 Wita masih bisa berubah.

"Saat ini tim reaksi cepat dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih terus mendata kepastian jumlah kerusakan rumah atau bangunan yang rusak akibat gempa tersebut," kata Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Jumat, (3/11/2023).

Sesuai data dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerusakan bangunan akibat gempa bumi itu mencapai 95 unit.

Akan tetapi, ujar dia, data tersebut masih akan terus berubah, sesuai laporan tim reaksi cepat dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

"Data terbaru nanti akan kami sampaikan setelah terkumpul data yang sudah didapat oleh petugas," kata dia.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan diterima di Kupang, Jumat, mengatakan data tersebut merujuk Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang dikeluarkan pada pukul 21.40 WIB.

Dia menyebutkan bangunan rusak yang tercatat di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 rumah warga di Kabupaten Kupang, delapan unit fasilitas umum, dan 19 gedung pemerintah, serta satu asrama panti asuhan.

Baca juga: Badan Geologi sebut Gempa Kupang dipicu aktivitas sesar aktif

Di wilayah Kota Kupang terdiri atas 20 rumah warga, empat gedung perkantoran, satu toko swalayan, dan satu hotel, sedangkan di Kabupaten Timor Tengah Selatan satu sarana pendidikan

"Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut," ujar dia.

Baca juga: PLN NTT pastikan pasokan listrik aman usai gempa bumi M6,6

Sejak terjadi gempa hingga saat ini, BPBD dan tim gabungan di lokasi terdampak bencana masih terus melakukan upaya penanganan.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024