Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, berkolaborasi dalam penanaman 300 bibit pohon sebagai upaya mitigasi longsor dan pelestarian air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Liliba.
“Penanaman 300 pohon di DAS Liliba merupakan wujud nyata kolaborasi lintas pihak agar pengelolaan air dan perlindungan lingkungan berjalan optimal,” kata Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis dalam kegiatan penanaman pohon di DAS Liliba di Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan penanaman tersebut sebagai wujud komitmen Pemkot Kupang dan PLAN Indonesia untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air dan meningkatkan daya tahan lingkungan.
Kegiatan ini rangkaian kolaborasi Program CERAH yang diresmikan Wali Kota Kupang dr Christian Widodo, Kamis (4/12), sebagai upaya mendorong pengelolaan sumber daya air dan lahan secara terpadu.
Serena menegaskan penanaman pohon di kawasan DAS sebagai fase awal pemulihan ekosistem sekaligus mencegah potensi longsor di masa mendatang.
“Ke depannya akan ada pemantauan dan evaluasi berkala. Kita libatkan pemerintah dan warga sekitar agar terus menjaga apa yang sudah dibangun saat ini,” ujarnya.
Area Program Manager Yayasan Plan International Indonesia Samuel Absalom Niap menjelaskan kegiatan tersebut merupakan implementasi Program CERAH (Cerdas Kelola Air dan Lahan untuk Keberlanjutan) yang akan berlangsung pada 2025–2028.
“Penanaman di DAS Liliba dipandang sebagai proyek percontohan yang diharapkan menjadi model penghijauan bagi DAS lainnya di Kota Kupang maupun kawasan lain yang membutuhkan intervensi serupa,” katanya.
Ia menambahkan keberlanjutan program menjadi prioritas utama. Karena itu, setelah penanaman selesai, setiap organisasi perangkat daerah dan mitra diharapkan mengambil peran aktif dalam pemeliharaan hingga tahun selanjutnya.
“Upaya ini mencakup penyiraman rutin, pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mendukung pertumbuhan tanaman, hingga pemantauan dan evaluasi berkala guna menilai efektivitas intervensi di lapangan,” ujar Samuel.

