Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar lokakarya penanggulangan bencana bagi wartawan guna mendukung penyebaran informasi secara luas untuk meningkatkan literasi bencana bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Melalui kegiatan pelatihan ini maka wartawan bisa memiliki pengetahuan tentang manajemen kebencanaan, sehingga memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketangguhan bencana dalam penanggulangan bencana di NTT," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ambrosius Kodo saat membuka kegiatan itu di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan peran media dalam penanggulangan bencana penting tidak saja saat tanggap darurat tetapi semua yang terjadi dalam fase bencana.

Menurut dia, publikasi dilakukan media memiliki peran penting untuk memastikan kebenaran suatu bencana sehingga tidak menimbulkan keresahan warga saat terjadi bencana.

"Pemerintah menyadari peran media sangatlah penting dalam proses penanggulangan bencana," katanya dalam kegiatan dihadiri puluhan wartawan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Dia mengatakan peran jurnalis dalam upaya penanggulangan bencana penting sehingga dalam forum pengurangan risiko bencana, jurnalis juga diikutsertakan bersama akademisi, dunia usaha, dan masyarakat.

Baca juga: BNPB bantu dana penanganan darurat bencana gempa di NTT
Baca juga: BPBD Sabu Raijua salurkan air bersih tangani kekeringan

"Peran media tidak hanya pada saat terjadi tanggap darurat tetapi berperan dalam keseluruhan manajemen penanggulangan bencana yang kita kenal dari fase kejadian tanggap darurat maupun pascabencana," kata dia.

Ia mengatakan jurnalis membantu pemerintah mengedukasi warga dalam meningkatkan literasi kebencanaan melalui informasi-informasi penting dalam melanjutkan informasi peringatan dini dari BMKG.

"Informasi melalui media sangat penting untuk memberikan kepastian informasi sehingga bisa menekan rasa takut menekan kekhawatiran warga yang terdampak bencana," katanya.

Ambrosius Kodo mengatakan informasi tidak bisa terabaikan di dalam seluruh proses penanggulangan suatu bencana.

"Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan terima kasih kepada BNPB dan SDC ( Swiss Devlopment Cooperation) yang telah melaksanakan kegiatan ini sehingga para wartawan di NTT memiliki pemahaman yang cukup tentang manajemen penanggulangan bencana sehingga berita-berita yang akan diberitakan saat terjadi bencana menjadi lebih akurat," kata dia.

Program Manager SDC Constante Juliete berharap, melalui pelatihan ini para jurnalis di NTT memiliki pemahaman yang lebih memadai tentang informasi kebencanaan dalam mengedukasi warga NTT.

Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB Dodi Yuleova mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan manajemen risiko bencana dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan terhadap berbagai bahaya, baik proses, dampak, karakteristik, maupun terminologi teknis.

Selain itu, katanya, mengenalkan sistem komando penanganan darurat bencana, meningkatkan kompetensi jurnalis dalam reportase kebencanaan, memperkuat BNPB dan BPBD dalam membangun relasi dengan media serta mendapatkan masukan dari perspektif media untuk mendukung penyusunan dokumen strategis nasional komunikasi risiko.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024