Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berhubungan seksual untuk menghindari penularan cacar monyet.
"Penularannya (cacar monyet) kan mesti melalui hubungan seksual, dan ini hubungan seksualnya di kelompok tertentu. Lalu apa yang harus dilakukan? Nomor satu, protokol kesehatan (prokes) mesti baik, orang-orang tertentu itu kalau berhubungan seksual harus yang baik," kata Menkes Budi ditemui usai acara "Lokakarya Meningkatkan Kontrol Kanker pada Perempuan Indonesia" di Jakarta, Rabu, (8/11/2023).
Budi menegaskan bahwa vaksin dan obat untuk cacar monyet ini sudah ada, dan khusus untuk vaksin, sudah diberikan kepada 1.500 orang yang terindikasi tertular.
"Vaksin dan obatnya sudah ada, dan kami menyasar kelompok-kelompok tertentu untuk mendistribusikannya, karena ini merupakan isu sensitif bagi sebagian kelompok," ujar dia.
Budi juga berpesan agar masyarakat tidak memberikan stigma kepada masyarakat yang tertular cacar monyet ini, dan bagi masyarakat yang terkena gejala juga agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Kelompok-kelompok ini kan mesti dijaga keamanannya," tuturnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada Selasa (7/11), Menkes Budi menjelaskan bahwa cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) di Indonesia hanya terjadi pada segmentasi khusus lelaki suka lelaki (LSL).
Data yang dihimpun dari Kemenkes melaporkan sebanyak 28 penderita memiliki orientasi seksual LSL, dua orang biseksual, dan tiga lainnya heteroseksual.
"Kabar baiknya, hingga saat ini belum ada korban meninggal," ucap Budi.
Menkes juga menyebutkan bahwa per hari ini, selain di Jakarta, ditemukan lima kasus cacar monyet di Banten dan dua kasus di Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan untuk kasus di DKI Jakarta berdasarkan data dari Dinas Kesehatan menyebutkan terdapat 29 kasus positif aktif cacar monyet per 7 November 2023.
Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan ada tambahan satu kasus cacar monyet terbaru pada Selasa (7/11).
"Selama November 2023, terdapat total enam kasus cacar monyet baru," katanya.
Kemudian, untuk satu kasus di Agustus 2022, sudah sembuh, sehingga total kasus positif aktif cacar monyet tercatat sebanyak 30.
Baca juga: Dua pasien cacar monyet di Tangerang diisolasi
Baca juga: Menkes pastikan penyakit cacar monyek tak seganas COVID-19
"Penularannya (cacar monyet) kan mesti melalui hubungan seksual, dan ini hubungan seksualnya di kelompok tertentu. Lalu apa yang harus dilakukan? Nomor satu, protokol kesehatan (prokes) mesti baik, orang-orang tertentu itu kalau berhubungan seksual harus yang baik," kata Menkes Budi ditemui usai acara "Lokakarya Meningkatkan Kontrol Kanker pada Perempuan Indonesia" di Jakarta, Rabu, (8/11/2023).
Budi menegaskan bahwa vaksin dan obat untuk cacar monyet ini sudah ada, dan khusus untuk vaksin, sudah diberikan kepada 1.500 orang yang terindikasi tertular.
"Vaksin dan obatnya sudah ada, dan kami menyasar kelompok-kelompok tertentu untuk mendistribusikannya, karena ini merupakan isu sensitif bagi sebagian kelompok," ujar dia.
Budi juga berpesan agar masyarakat tidak memberikan stigma kepada masyarakat yang tertular cacar monyet ini, dan bagi masyarakat yang terkena gejala juga agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Kelompok-kelompok ini kan mesti dijaga keamanannya," tuturnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada Selasa (7/11), Menkes Budi menjelaskan bahwa cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) di Indonesia hanya terjadi pada segmentasi khusus lelaki suka lelaki (LSL).
Data yang dihimpun dari Kemenkes melaporkan sebanyak 28 penderita memiliki orientasi seksual LSL, dua orang biseksual, dan tiga lainnya heteroseksual.
"Kabar baiknya, hingga saat ini belum ada korban meninggal," ucap Budi.
Menkes juga menyebutkan bahwa per hari ini, selain di Jakarta, ditemukan lima kasus cacar monyet di Banten dan dua kasus di Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan untuk kasus di DKI Jakarta berdasarkan data dari Dinas Kesehatan menyebutkan terdapat 29 kasus positif aktif cacar monyet per 7 November 2023.
Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan ada tambahan satu kasus cacar monyet terbaru pada Selasa (7/11).
"Selama November 2023, terdapat total enam kasus cacar monyet baru," katanya.
Kemudian, untuk satu kasus di Agustus 2022, sudah sembuh, sehingga total kasus positif aktif cacar monyet tercatat sebanyak 30.
Baca juga: Dua pasien cacar monyet di Tangerang diisolasi
Baca juga: Menkes pastikan penyakit cacar monyek tak seganas COVID-19