Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur mengatakan Gerakan Orang Tua Asuh dalam mengatasi stunting di kabupaten setempat mampu menurunkan angka stunting dari 12 persen menjadi 10 persen pada 2024.

"Kami sangat optimis melalui kerja kolaborasi yang begitu kuat dilakukan pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga keagamaan itu mampu menurunkan angka stunting pada tahun 2024," kata Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Rabu, (22/11/2023).

Bupati Korinus Masneno mengatakan hal itu terkait telah dilakukan Rapat Koordinasi Penanganan Stunting tingkat Provinsi NTT yang berlangsung di Oelamasi, Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan angka stunting di Kabupaten Kupang saat ini berada pada 12,97 persen dengan prevalensi mencapai 4.899 jiwa di daerah itu.

Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Kupang telah menargetkan agar angka stunting turun hingga tersisa 10 persen pada 2024.

Dia menambahkan, upaya penurunan stunting di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse Timor Leste itu dilakukan dengan memperluas kegiatan Gerakan Orang Tua Asuh yang dilakukan secara bersama dengan lembaga Kepolisian, TNI dan lembaga keagamaan.

"Pemerintah Kabupaten Kupang memberikan apresiasi kepada Kepolisian dan TNI serta lembaga keagamaan maupun lembaga swadaya masyarakat yang ikut membantu mengatasi stunting dengan caranya masing-masing sehingga jumlah penderita stunting terus berkurang," kata Bupati Korinus Masneno.

Baca juga: Daun kelor bisa menjadi pilihan makanan alternatif bergizi

Upaya yang dilakukan itu kata dia memberikan hasil dengan penurunan angka stunting menjadi 12 persen saat ini dan ditargetkan sesuai target RPJMD Kabupaten Kupang pada 2024 bisa berada di bawah 10 persen.

Baca juga: Bupati Mabar tunjuk ayah dan bunda asuh intervensi stunting

Dia mengatakan penurunan stunting juga tidak terlepas dari peran para para kepala desa yang ikut mengalokasikan dana desa untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai asupan makanan bergizi bagi anak-anak stunting maupun anak balita serta ibu hamil di desa-desa setempat.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024