New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 23/11/2023 pagi WIB) menyusul data ekonomi yang menunjukkan penurunan jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran pekan lalu lebih besar dari perkiraan.

Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya menguat 0,34 persen menjadi 103,9241, naik dari level terendah dua setengah bulan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (22/11) bahwa klaim pengangguran turun 24.000 klaim menjadi 209.000 klaim, level terendah dalam lebih dari sebulan.

Secara keseluruhan, 1,84 juta orang Amerika menerima tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 11 November, turun 22.000 dari pekan sebelumnya.

Kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics Rubeela Farooqi mengatakan, pertumbuhan lapangan kerja tetap kuat, tingkat pengangguran secara historis masih rendah, dan dunia usaha belum mulai mengurangi jumlah tenaga kerjanya secara signifikan.

"Kami memperkirakan akan terjadi penurunan permintaan tenaga kerja pada masa depan karena dampak kebijakan moneter yang restriktif menyebar lebih luas ke seluruh perekonomian," ujar Farooqi.

Pesanan barang tahan lama di Amerika Serikat turun 5,4 persen atau 16 miliar dolar AS menjadi 279,4 miliar dolar pada Oktober, berdasarkan laporan Biro Sensus pada Rabu (22/11). Namun, dolar AS menunjukkan sedikit reaksi terhadap laporan tersebut.

Sementara itu, sentimen konsumen AS turun selama empat bulan berturut-turut pada November, berdasarkan laporan akhir Indeks Sentimen Konsumen Michigan pada Rabu (22/11).


Baca juga: Emas alami kenaikan didorong penguatan dolar

Baca juga: Rupiah diperkirakan menguat berkat surplus neraca perdagangan RI








Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar menguat menyusul turunnya data klaim pengangguran AS

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024