Kupang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi ke Kampus Bambu Komodo yang telah mengolah bambu menjadi produk ekonomi kreatif (ekraf) berkelanjutan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini bagian dari masa depan eco-lodge, apalagi karya anak bangsa yang menghadirkan program berkelanjutan," kata Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Rabu, (6/12/2023).
Sandiaga melakukan kunjungan ke Kampus Bambu Komodo, Selasa, dan melihat langsung kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta lembaga non pemerintah dalam mendukung pengembangan ekraf di Labuan Bajo.
Menurut dia, Kampus Bambu Komodo telah menghasilkan banyak produk olahan bambu, diantaranya bambu laminasi, sepeda bambu, anyaman bambu, kerajinan bambu, furnitur bambu, pellet bambu, dan biomassa.
Kampus Bambu Komodo juga telah memberdayakan perempuan khususnya ibu-ibu di Flores dalam hal pembuatan produk-produk tersebut.
Selain itu, tempat itu juga menjadi pusat pembelajaran dan fasilitas publik bagi masyarakat yang ingin belajar tentang bambu.
Pembelajaran yang diperoleh antara lain pembibitan bambu, penanaman, panen, hingga pengolahan menjadi produk yang bernilai tinggi dan inovatif.
Sandiaga pun berharap kehadiran kampus itu dapat menjadi contoh bagi para pelaku ekraf lain untuk menghadirkan akomodasi yang ramah lingkungan.
Baca juga: BPOLBF sebut Desa wisata Golo Loni perkuat pariwisata Flores
"Jadi bukan hanya menciptakan lapangan kerja tapi mewadahi ekonomi rakyat dan peningkatan pendapatan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: BPOLBF catat total kunjungan wisatawan selama POTH mencapai 1.037 orang
Adapun kunjungan Sandiaga ke Labuan Bajo berkaitan dengan Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 DPSP di Golo Mori, Labuan Bajo, 6-7 Desember 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf apresiasi Kampus Bambu Komodo untuk ekraf berkelanjutan
"Ini bagian dari masa depan eco-lodge, apalagi karya anak bangsa yang menghadirkan program berkelanjutan," kata Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Rabu, (6/12/2023).
Sandiaga melakukan kunjungan ke Kampus Bambu Komodo, Selasa, dan melihat langsung kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta lembaga non pemerintah dalam mendukung pengembangan ekraf di Labuan Bajo.
Menurut dia, Kampus Bambu Komodo telah menghasilkan banyak produk olahan bambu, diantaranya bambu laminasi, sepeda bambu, anyaman bambu, kerajinan bambu, furnitur bambu, pellet bambu, dan biomassa.
Kampus Bambu Komodo juga telah memberdayakan perempuan khususnya ibu-ibu di Flores dalam hal pembuatan produk-produk tersebut.
Selain itu, tempat itu juga menjadi pusat pembelajaran dan fasilitas publik bagi masyarakat yang ingin belajar tentang bambu.
Pembelajaran yang diperoleh antara lain pembibitan bambu, penanaman, panen, hingga pengolahan menjadi produk yang bernilai tinggi dan inovatif.
Sandiaga pun berharap kehadiran kampus itu dapat menjadi contoh bagi para pelaku ekraf lain untuk menghadirkan akomodasi yang ramah lingkungan.
Baca juga: BPOLBF sebut Desa wisata Golo Loni perkuat pariwisata Flores
"Jadi bukan hanya menciptakan lapangan kerja tapi mewadahi ekonomi rakyat dan peningkatan pendapatan masyarakat," ucapnya.
Baca juga: BPOLBF catat total kunjungan wisatawan selama POTH mencapai 1.037 orang
Adapun kunjungan Sandiaga ke Labuan Bajo berkaitan dengan Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 DPSP di Golo Mori, Labuan Bajo, 6-7 Desember 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf apresiasi Kampus Bambu Komodo untuk ekraf berkelanjutan