BPOLBF: Festival Lamaholot jadi wadah merayakan kekayaan budaya

id Festival Lamaholot, BPOLBF, Pariwisata, KEN, Kabupaten Lembata, Kemenparekraf

BPOLBF: Festival Lamaholot jadi wadah merayakan kekayaan budaya

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh (ANTARA/Gecio Viana)

...Festival ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan sosial dan rasa persaudaraan antarmasyarakat, katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin (21/10)

Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi wadah untuk merayakan kekayaan budaya Lamaholot yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

"Festival ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan sosial dan rasa persaudaraan antarmasyarakat," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin (21/10).
Ia menjelaskan dalam setiap acara kebudayaan diingatkan akan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya, serta pentingnya menjaga dan melestarikannya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Festival Lamaholot merupakan salah satu festival di Provinsi NTT yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 dan digelar selama empat hari yaitu pada 16-19 Oktober 2024 lalu dan berpusat di Lewoleba, Kabupaten Lembata dengan melibatkan tiga kabupaten dalam rumpun Lamaholot, yakni Lembata, Flores Timur dan Alor.
Hari pertama penyelenggaraan kegiatan ini pada Rabu (16/10) dibuka dengan Karnaval Budaya yang diikuti setiap kecamatan, mulai para pelajar SMP dan SMA, hingga dinas dan instansi di Kabupaten Lembata.
Para peserta Karnaval mengenakan pakaian adat Lamaholot dilengkapi dengan musik dan tarian. Para peserta Karnaval Budaya ini memulai titik start di Taman Kota Lewoleba dan berakhir di venue utama Festival Lamaholot yakni di area Harnus Lewoleba.
Selain karnaval budaya, beberapa hari ke depan, festival ini juga akan dihiasi oleh berbagai mata acara seperti Pameran UMKM, Kolosal Sole Oha dan Lego-Lego, Lomba Pintal Benang, Permainan Rakyat, Penanaman Mangrove, Pelepasan Terumbu Karang Buatan, Pentas Budaya, Sarasehan, dan Land Tour.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Titik Lestari mengatakan Festival Lamaholot merupakan potensi pariwisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka.
"Terus tingkatkan kreativitasnya, ciptakan event-event seperti ini sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terima kasih juga untuk semua pihak yang telah berkolaborasi dalam event ini sehingga memiliki daya pikat dan daya tarik dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ajak Titik.
Ia juga meminta agar para wisatawan yang hadir, tamu undangan, serta para peserta karnaval untuk turut mengunjungi dan berbelanja di both-both UMKM yang berada di lokasi event, sehingga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi UMKM yang terlibat dalam event.
Sementara itu, Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Staf Ahli Bupati, Donatus Boli mengatakan, Festival Lamaholot adalah momentum meneguhkan kembali nilai-nilai luhur budaya Lamaholot.
"Semoga festival ini menjadi momentum membangkitkan spirit persatuan dan kesatuan kita semua sebagai saudara serumpun untuk sama-sama membangun dan menjaga tanah ini," ujarnya.
Sebagai salah satu Kabupaten yang masuk dalam wilayah kerja BPOLBF, Lembata juga memiliki potensi wisata alam dan budaya yang mengagumkan seperti Pantai Bour/Pantai Waijarang, Bukit Doa Watomiten, Panorama Bukit Cinta Wolor Pass, Bukit Susu, Penyu di Pantai Penyu Loang, Mangrove Pantai Mutiara Waijarang, Pantai Tanjung Tuak Kolipadan dan Penangkapan Ikan Paus secara tradisional Desa Lamalera (Lamalera Whale Catching) yang biasa diadakan di antara bulan Mei hingga November.