Kupang (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Muhammad Fathuda mengatakan pihaknya tidak menemukan ada dugaan pelanggaran saat pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
"Sampai saat ini, tidak ada laporan terkait pelanggaran," kata Fathuda di Kota Kupang, NTT, Kamis, (15/2/2024).
Dia mengatakan pihaknya saat ini fokus melakukan pengawasan terhadap pergerakan surat suara hasil pencoblosan dari tempat pemungutan suara (TPS) kembali ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), untuk selanjutnya dibawa ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Fathuda menyebut perlu ada penguatan pengawasan untuk mewaspadai potensi pelanggaran dengan tidak dikembalikannya logistik tersebut ke lokasi yang telah ditentukan.
"Selanjutnya, kami awasi proses rekapitulasi suara di tingkat PPK," tambahnya.
Dia menegaskan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Kota Kupang berlangsung masif hingga ke tingkat paling bawah. Apabila ada laporan yang masuk, Fathuda menjamin Bawaslu Kota Kupang segera mengumpulkan data untuk dapat ditindaklanjuti.
"Sehingga, bisa dibuat klarifikasi atas data yang ada," katanya.
Berdasarkan hasil hitung cepat pada laman resmi KPU RI, perolehan suara dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran di NTT unggul 60,51 persen, sebagaimana progres dari 6.236 TPS yang dilaporkan hingga Kamis, pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya, pada urutan kedua, ada pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara sebesar 31,44 persen; disusul pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 8,05 persen.
Untuk wilayah Kota Kupang, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 65,43 persen, disusul Ganjar-Mahfud sebanyak 25,48 persen dan terakhir Anies-Muhaimin sebesar 9,08 persen.
Angka itu diperoleh dari laporan 572 TPS yang masuk hingga pukul 17.30 WIB.
"Sampai saat ini, tidak ada laporan terkait pelanggaran," kata Fathuda di Kota Kupang, NTT, Kamis, (15/2/2024).
Dia mengatakan pihaknya saat ini fokus melakukan pengawasan terhadap pergerakan surat suara hasil pencoblosan dari tempat pemungutan suara (TPS) kembali ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), untuk selanjutnya dibawa ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Fathuda menyebut perlu ada penguatan pengawasan untuk mewaspadai potensi pelanggaran dengan tidak dikembalikannya logistik tersebut ke lokasi yang telah ditentukan.
"Selanjutnya, kami awasi proses rekapitulasi suara di tingkat PPK," tambahnya.
Dia menegaskan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Kota Kupang berlangsung masif hingga ke tingkat paling bawah. Apabila ada laporan yang masuk, Fathuda menjamin Bawaslu Kota Kupang segera mengumpulkan data untuk dapat ditindaklanjuti.
"Sehingga, bisa dibuat klarifikasi atas data yang ada," katanya.
Berdasarkan hasil hitung cepat pada laman resmi KPU RI, perolehan suara dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran di NTT unggul 60,51 persen, sebagaimana progres dari 6.236 TPS yang dilaporkan hingga Kamis, pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya, pada urutan kedua, ada pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan suara sebesar 31,44 persen; disusul pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 8,05 persen.
Untuk wilayah Kota Kupang, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 65,43 persen, disusul Ganjar-Mahfud sebanyak 25,48 persen dan terakhir Anies-Muhaimin sebesar 9,08 persen.
Angka itu diperoleh dari laporan 572 TPS yang masuk hingga pukul 17.30 WIB.