Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di Kota Kupang untuk membeli beras dari Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual di sejumlah pasar tradisional dan di sejumlah pasar ritel lokal dan moderen di kota itu.
Asisten II Setda Kota Kupang Ignasius Leda kepada wartawan di Kupang, Kamis, (29/2/3034) mengatakan bahwa beras SPHP milik Bulog harganya sangat terjangkau dan kualitasnya premium.
"Kami menyarankan agar masyarakat lebih baik membeli beras SPHP karena selain harganya murah, tetapi kualitasnya Premium," katanya.
Harga beras SPHP, kata dia, jika dihitung per kilogram maka berada pada harga Rp11 ribu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).Sementara harga per karung dengan ukuran 5 kilogram berada pada kisaran harga Rp57.500.
Hal ini berbeda dengan harga beras dari luar Bulog yang dibeli oleh pedagang dari penyalur beras dari Sulawesi. Sebab harganya berkisar dari Rp14 ribu per kilogram bahkan ada yang sampai dengan Rp17 ribu per kilogram.
Sementara harga per karung dengan ukuran 5 kilogram berada pada kisaran Rp70 ribu hingga Rp72 ribu per karungnya.
Namun, ujar Ignasius, pemerintah tidak memaksakan agar warga membeli beras SPHP tersebut. Tetapi hanya menyarankan agar membeli beras tersebut karena harganya terjangkau.
Pemerintah Kota Kupang juga, ujar dia, tengah mempersiapkan pelaksanaan pasar murah di Kota Kupang. Sebab kenaikan harga beras dikhawatirkan akan berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
Pantauan di sejumlah pasar di Kota Kupang dan beberapa ritel lokal dan ritel moderen, untuk pembelian beras SPHP diwajibkan hanya cukup membeli satu karung dengan ukuran 5 kilogram.
Pembatasan pembelian beras SPHP yang dilakukan oleh pedagang dan manajemen ritel lokal dan ritel moderen menurut pemerintah NTT tidak masalah namun jangan sampai disalahgunakan.
"Secara umum sesuai aturan pemerintah pembatasan pembelian beras SPHP hanya boleh per orang dua karung atau 10 kilogram per orang," ujar Pengawas Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Agustinus.
Namun beberapa pembeli justru mengaku kesulitan mendapatkan beras SPHP di pasar tradisional dan beberapa ritel modern di Kota Kupang.
"Biasanya di pasar, kalau sudah tiba dalam hitungan menit sudah habis dibeli, sehingga sulit mendapatkan. Demikian juga di Indomart selalu cepat habis" ujar Marsiana.
Dia mengaku terpaksa harus membeli beras dengan harga Rp15 ribu per kilogram
Baca juga: Pemprov NTT klaim kenaikan harga gabah picu kenaikan harga beras
Baca juga: Satgas Pangan Polda NTT cek kenaikan harga beras di Kupang
Baca juga: Beras merah di Lebak tembus Rp20.000 per Kg
Baca juga: BRIN bilang krisis pangan kian nyata di masa depan
Asisten II Setda Kota Kupang Ignasius Leda kepada wartawan di Kupang, Kamis, (29/2/3034) mengatakan bahwa beras SPHP milik Bulog harganya sangat terjangkau dan kualitasnya premium.
"Kami menyarankan agar masyarakat lebih baik membeli beras SPHP karena selain harganya murah, tetapi kualitasnya Premium," katanya.
Harga beras SPHP, kata dia, jika dihitung per kilogram maka berada pada harga Rp11 ribu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).Sementara harga per karung dengan ukuran 5 kilogram berada pada kisaran harga Rp57.500.
Hal ini berbeda dengan harga beras dari luar Bulog yang dibeli oleh pedagang dari penyalur beras dari Sulawesi. Sebab harganya berkisar dari Rp14 ribu per kilogram bahkan ada yang sampai dengan Rp17 ribu per kilogram.
Sementara harga per karung dengan ukuran 5 kilogram berada pada kisaran Rp70 ribu hingga Rp72 ribu per karungnya.
Namun, ujar Ignasius, pemerintah tidak memaksakan agar warga membeli beras SPHP tersebut. Tetapi hanya menyarankan agar membeli beras tersebut karena harganya terjangkau.
Pemerintah Kota Kupang juga, ujar dia, tengah mempersiapkan pelaksanaan pasar murah di Kota Kupang. Sebab kenaikan harga beras dikhawatirkan akan berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
Pantauan di sejumlah pasar di Kota Kupang dan beberapa ritel lokal dan ritel moderen, untuk pembelian beras SPHP diwajibkan hanya cukup membeli satu karung dengan ukuran 5 kilogram.
Pembatasan pembelian beras SPHP yang dilakukan oleh pedagang dan manajemen ritel lokal dan ritel moderen menurut pemerintah NTT tidak masalah namun jangan sampai disalahgunakan.
"Secara umum sesuai aturan pemerintah pembatasan pembelian beras SPHP hanya boleh per orang dua karung atau 10 kilogram per orang," ujar Pengawas Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Agustinus.
Namun beberapa pembeli justru mengaku kesulitan mendapatkan beras SPHP di pasar tradisional dan beberapa ritel modern di Kota Kupang.
"Biasanya di pasar, kalau sudah tiba dalam hitungan menit sudah habis dibeli, sehingga sulit mendapatkan. Demikian juga di Indomart selalu cepat habis" ujar Marsiana.
Dia mengaku terpaksa harus membeli beras dengan harga Rp15 ribu per kilogram
Baca juga: Pemprov NTT klaim kenaikan harga gabah picu kenaikan harga beras
Baca juga: Satgas Pangan Polda NTT cek kenaikan harga beras di Kupang
Baca juga: Beras merah di Lebak tembus Rp20.000 per Kg
Baca juga: BRIN bilang krisis pangan kian nyata di masa depan