Kupang (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memberikan bantuan alat kateterisasi jantung untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr. W. Johanes Kupang, Nusa Tenggara Timur agar memudahkan pelayanan kesehatan bagi pasien sakit jantung yang ada di provinsi berbasis kepulauan itu.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Kesehatan yang telah mendukung keberadaan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) ini dengan bantuan pengadaan peralatan medis,” kata Pj Gubernur NTT Ayodhia G Kalake di Kupang, Minggu, (0/3/2024) usai meluncurkan beroperasinya alat kateterisasi jantung di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.

Kemenkes sendiri ujar dia sudah menetapkan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes sebagai RS Pusat Rujukan Pelayanan Jantung Regional NTT sesuai dengan SK Kemenkes Terkait RS Rujukan Pelayanan Kardiovaskular Nomor HK 01.07/Kemenkes/718/2020.

“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada RS Jantung Harapan Kita dan RSUP Prof. Ngoerah yang bersedia untuk melakukan pendampingan pelaksanaan PCI di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes ini,” ujar dia.

Pj. Ayodhia pada kesempatan ini mengungkapkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Seiring perkembangan pola hidup yang tidak sehat, penyakit jantung dapat menyerang siapa saja dari berbagai golongan usia baik anak muda maupun orang lanjut usia.

Di NTT ujar dia kasus penyakit jantung tergolong tinggi. Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes pada tahun 2023 tercatat sebanyak 248 kasus penyakit Syndrom Coronaria Acute yang membutuhkan tindakan kateterisasi disamping penyakit jantung lainnya.

Angka ini tambah dia, tentunya akan menjadi jauh lebih besar jika diakumulasi dengan kasus-kasus serupa yang terjadi pada seluruh Rumah Sakit di seluruh NTT. Oleh karena itu, menurut Pj. Gubernur NTT, dibutuhkan tindakan penanganan penyakit jantung yang khusus dan komprehensif.

Selama ini penderita penyakit jantung dari NTT  memilih untuk melakukan perawatan dan pengobatan ke luar NTT terutama karena belum tersedianya pelayanan kateterisasi jantung dengan sumber pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Kita patut bersyukur karena pada hari ini kita bersama-sama me-launching PCI di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes. Kehadiran alat dan pelayanan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat NTT terutama para penderita penyakit jantung dan menekan kematian akibat penyakit jantung di NTT," katanya.

Dengan adanya alat ini para penderita penyakit jantung tak perlu lagi mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang banyak karena harus dirujuk ke luar NTT.

Apalagi peralatan kateterisasi yang dimiliki di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes ini merupakan satu-satunya alat kateterisasi di NTT berjenis Biplane sehingga lebih memudahkan secara teknis dalam proses diagnosis maupun tindakan baik pada kasus jantung coroner maupun kasus jantung bawaan dan pediatri atau anak-anak sehingga diharapkan dari sisi hasil tentunya lebih baik.

“Dari skema pembiayaan dengan JKN untuk pelayanan PIC ini juga tentunya sangat membantu masyarakat. Saya berharap BPJS Kesehatan sebagai pelaksana teknis JKN dapat mendukung secara penuh pelayanan kateterisasi di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes ini sehingga memudahkan masyarakat NTT khususnya para penderita penyakit jantung yang membutuhkan penanganan yang cepat dan komprehensif,” ungkapnya.

Ayodhia mengatakan kehadiran alat ini tentunya tidak akan bermanfaat banyak bila tidak didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan. Karena itu Ia berharap para dokter dan para medis yang bertugas di PCI ini dapat memberikan pelayanan yang tulus kepada para pasien penyakit jantung.

Baca juga: Wabup Mabar: Keselamatan pasien prioritas RSUD Komodo

Baca juga: Ombudsman NTT minta pemerintah tingkatkan kapasitas ruangan IGD RSUD Ruteng

Baca juga: Menkes tinjau skrining penyakit jantung bawaan di RSUD Komodo










Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes bantu alat kesehatan kateterisasi jantung untuk RSUD Johanes

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024