Labuan Bajo (ANTARA) - Penjabat Bupati Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Boni Hasudungan meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siap siaga mengantisipasi dan menangani bencana alam di daerah itu.
"Selalu memantau dan memberikan laporan terutama di daerah-daerah yang rawan," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (12/3).
Material longsor juga menutupi badan jalan yang menghubungkan Mano dan Bajar di Kecamatan Lamba Leda Selatan. Pihak Polsek Borong kemudian berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Manggarai Timur untuk membersihkan material longsor.
"Selalu memantau dan memberikan laporan terutama di daerah-daerah yang rawan," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (12/3).
Hal tersebut disampaikan karena selama dua hari terakhir daerah itu mengalami cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang sehingga membuat sejumlah wilayah terendam banjir.
Dia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bergerak bersama mengatasi dan menindaklanjuti laporan para pimpinan kecamatan yang wilayahnya terdampak cuaca ekstrem.
Ia meminta para tenaga kesehatan untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal untuk melayani masyarakat yang membutuhkan.
Ia menambahkan bantuan alat berat dan sembako serta pakaian layak pakai yang dikumpulkan di Posko Bencana Kabupaten Manggarai Timur juga disalurkan pada hari yang sama untuk para pengungsi.
“Tenaga kesehatan dan obat-obatan sudah saya minta untuk standby melayani, pakaian layak pakai dan beberapa jenis bantuan lainnya yang dikumpulkan dari masyarakat di Posko Bencana yang terpusat di Kantor Dinas Sosial di Lehong juga segera disalurkan sesuai kebutuhan dan laporan," katanya.
Pemerintah Manggarai Timur telah menyerahkan secara langsung bantuan darurat kepada warga terdampak banjir di Aula Gereja Dampek berupa beras 50 kg sebanyak 10 karung, mie instan 10 dos, air mineral 10 dos, selimut 40 lembar, kain 35 lembar dan pakaian layak pakai satu karung.
Sementara itu laporan dari berbagai wilayah menyebutkan telah terjadi bencana tanah longsor dan banjir. Tanah longsor dilaporkan telah terjadi di wilayah Kecamatan Lamba Leda Timur dan Lamba Leda Selatan.
Sedangkan banjir terjadi di wilayah utara tepatnya di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara dan Sambi Rampas.
Longsor terjadi di wilayah Lamba Leda Timur berdasarkan laporan Camat Lamba Leda Timur Rikardus Ronaldo Yasman terjadi di jalur Mawe-Lawir tepatnya di Dusun Ndilek Desa Wejang Mawe.
Material longsor juga menutupi badan jalan yang menghubungkan Mano dan Bajar di Kecamatan Lamba Leda Selatan. Pihak Polsek Borong kemudian berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Manggarai Timur untuk membersihkan material longsor.
"Sambil menunggu alat berat dari BPBD, masyarakat di dua lokasi longsor gotong-royong membersihkan material longsor sehingga dapat dilewati oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bencana banjir bandang juga menerjang wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara dan Sambi Rampas akibat hujan yang berkepanjangan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Camat Lamba Leda Utara Agus Supratman bahwa jalur masuk menuju Dampek, ibu kota Kecamatan Lamba Leda Utara dari semua arah sempat terputus akibat longsor.
Dia menjelaskan jalur Satar Teu-Benteng Jawa, Dampek-Benteng Jawa tepatnya di Wae Paci Desa Golo Mangung juga dilaporkan putus akibat longsor, demikian juga jalur masuk dari arah Reo yang sempat terputus akibat longsor di Golo Nggorong.
Akibat banjir rumah warga, kantor dan rumah dinas Camat dan pos polisi di Kecamatan Lamba Leda Utara terendam banjir selama beberapa jam.
"Dilaporkan juga bahwa sejumlah beras dan padi kering milik warga terendam banjir bersama dengan rumah dan harta benda lainnya," katanya.
Sementara itu pada Senin (11/3/2024) dilaporkan sejumlah warga Dampek yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke Aula Serba Guna Gereja Dampek dan Gereja Dampek untuk sementara waktu.
Dari Kecamatan Sambi Rampas, lanjut dia, dilaporkan juga terjadi banjir yang menyebabkan genangan air pada rumah warga dan terendamnya tanaman padi dan jagung masyarakat.
Berdasarkan informasi dari Camat Sambi Rampas Robertus Nardin di Desa Nampar Sepang ratusan hektare sawah terendam luapan air dari salah satu bagian selokan primer dan selokan tersier Wae Tiwu Roang yang patah.
Baca juga: BPBD Malaka sebut tiga kecamatan terdampak banjir akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Jerman serukan gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan
Baca juga: Manggarai bentuk posko antisipasi bencana hidrometeorologi
Baca juga: BPBD Malaka sebut tiga kecamatan terdampak banjir akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Jerman serukan gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan
Baca juga: Manggarai bentuk posko antisipasi bencana hidrometeorologi